Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-93-95 Fi'il-Fi'il Istimrar An Naskihah dan Maadaama

San3kalongbm.com - Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-93-95 Fi'il-Fi'il Istimrar An Naskihah dan Maadaama - Dengan menggunakan terjemah Nahwu Wadhih Juz II ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab yang sesuai dengan nama kitabnya Wadhih atau jelas. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.
https://www.san3kalongbm.com/2024/12/terjemah-nahwu-wadhih-juz-2-kaidah-ke_22.html
Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-93-95 Fi'il-Fi'il Istimrar An Naskihah dan MaadaamaSebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih Juz I yang dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.

Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.

Berikut Kaidah Ke-Ke-93-95 Fi'il-Fi'il Istimrar

93. Fungsi fi'il-fi'il yang seperti kaana ialah maazaala, maa bariha, maa infakka, maa fatia dan maadaama Fi'il ını apabila masuk pada mubtada' dan khabar maka ia merafa'kan yang pertama kemudian dinamakan isimnya dan menasabkan yang kedua kemudian dinamakan khabarnya.

94. Maa zaala, maa bariha, maa infakka dan maa fatia adalah fi'il yang menunjukkan pada terus berlangsungnya sifat isim fi'il tersebut dengan khabarnya. Dan fi'il maa daama adalah fi'il yang menunjukkan keterangan waktu pada sesuatu yang ada sebelumnya.

95. Fi'il-fi'il istimrah (yakni fi'il-fi'il yang menunjukkan pada terus berlangsungnya sifat isim fi'il-fi'il tersebut dengan khabarnya) wajib didahului oleh salah satu huruf nafi, dan fi'il daama harus didahului oleh lafazh yang menunjukkan pada keterangan waktu.

Contoh-Contoh :

Artinya :

  1. (Hawa) panas itu amat panas
  2. Orang terdidik itu disenangi
  3. Orang sakit itu tidur
  4. Hujan itu lebat.
  5. Api itu menyala.
  6. Para hakim itu adil.
  7. Pedagang itu jujur
  8. Akhlakmu luhur
  9. Cahaya itu lemah.
  1. (Hawa) panas itu selalu amat panas
  2. Orang terdidik selalu disenangi
  3. Orang sakit itu tetap tidur
  4. Hujan itu tetap lebat
  5. Api itu tetap menyala
  6. Para hakim itu selalu adil
  7. Pedagang itu tetap jujur
  8. Engkau dihormati selama akhlakmu luhur
  9. Jangan membaca selama cahaya itu lemah

Pembahasan :

Semua contoh kalimat pada bagian pertama di atas adalah jumlah ismiyah, yang tersusun dari mubtada' dan khabar dan contoh-contoh kalimat bagian kedua adalah jumlah ismiyah pula dengan tambahan
 مَابَحَ، مَازَالَ مَا فَتِي مَا انْفَكَ atau مادام

Apabila engkau meneliti tentang perubahan yang ditimbulkan fi'il-fi'il ini ketika ia masuk pada kalimat-kalimat bagian pertama, maka dapat engkau ketahui bahwa fi'il-fi'il itu telah merafa'kan mubtada' dan menasabkan khabar. 

Dalam hal ini ia menyerupai kaana Fi'il-fi'il ini pada hakikatnya adalah saudara-saudara kaana yang telah pernah engkau pelajari.

Apabila engkau teliti fi'il-fi'il ini sekali lagi maka dapat engkau ketahui bahwa empat fi'il pertama adalah didahului oleh huruf yang menunjukkan pada arti nafi dan bahwa fi'il terakhir, yaitu مَا دَامَ adalah didahului oleh huruf yang menunjukkan pada waktu atau masa.

Fi'il mudlari dari empat fi'il pertama di atas adalah berfungsi seperti fungsi empat fi'il tersebut, tetapi tidak untuk fi'il amar dan bagi fi'il مَا دَامَ fungsi ini tidak berlaku, kecuali hanya bagi fi'il madlinya. 
Dengan cara memperhatikan contoh-contoh kalimat di atas, maka sangatlah mudah bagimu untuk mengetahui makna-makna fi il ini.

Apabila orang berkata مَازَالَ الحَرْشَدِيدًا  (hawa panas itu masih selalu amat panas), maka maknanya ialah dia hendak memberitahukan tentang terus berlangsungnya panas yang amat panas.

Adapun fi'il-fi'il yang menunjukkan pada makna seperti makna maa zaala adalah dan مَا انْفَكَ مَا فَتَى Dan مَا بَوح. Dan sesungguhnya orang yang berkata: تُحْتَرَمُ مَا دَامَ خُلُقُكَ كَرِيمًا (engkau akan dihormati selama akhlakmu mulia), maka kalimat ini ialah dia ingin menjelaskan batas waktu dimuliakan Jadi fi'il maa daama ini adalah menunjukkan pada keterangan waktu.

Demikian Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-93-95 Fi'il-Fi'il Istimrar An Naskihah dan Maadaamasemoga dengan membaca dan mempelajari terjemah kaidah-kaidah ke-93-95 yang ada ini pada kitab Nahwu Wadih Juz 2 ini dapat membantu mempercepat dalam mendalami bahasa Arab.

Untuk pembahsan berikutnya yaitu Kaidah Ke-96 Maf'ul Mutlaq

Jika ingin melihat lengkap Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 lengkap ada disini  Kumpulan Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 2

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm 

Post a Comment for "Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-93-95 Fi'il-Fi'il Istimrar An Naskihah dan Maadaama"

/* Remove Profile Link in Blogger Comments by igniel.com */ window.onload = (function ignielRemLinkNameCmt(){ if ($('#comments .comments-content')){ $('.comment-block .user').find('a').each(function(){ $(this).contents().unwrap().wrap(''); }); } });