Dorongan (At Targhib) atau Motivasi Sholat Isya dan Shubuh Berjama’ah, Terjemah Kitab Arbau Rosail
San3kalongbm.com - Dorongan (At Targhib) atau Motivasi Sholat Isya dan Shubuh Berjama’ah, Terjemah Kitab Arbau Rosail. Berikut admin akan bagikan kembali pembahasan terjemah kitab Arbau Rosail, yakni Dorongan atau Motivasi Shalat Isya' dan Subuh Berjamaah.
Nabi saw. bersabda:
“Barangsiapa shalat Isya’ dengan jama’ah, maka seolah-olah dia beribadah setengah malam. Dan barangsiapa shalat Shubuh dengan jama’ah, maka seolah-olah dia beribadah semalam suntuk”.
Nabi saw. bersabda:
“Shalat paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat . Isya’ dan shalat Shubuh. Seandainya orang-orang munafik tahu pahala shalat jama’ah Isya’ dan Shubuh, tentu mereka datang, meskipun dengan merangkak. Sungguh aku bermaksud untuk menyuruh agar shalat diqomati, lalu menyuruh seorang lelaki agar mengimami orang-orang. Kemudian aku pergi bersama beberapa orang membawa kayu bakar menuju orang-orang yang tidak mau shalat, lalu aku bakar rumah mereka dengan api”.
Ada satu hadits mengatakan, bahwa Nabi saw. tidak melihat beberapa orang yang tidak ikut jama’ah shalat. Maka beliau bersabda:
“Aku sungguh bermaksud mengutus seorang lelaki mengimami orang banyak, lalu aku meninggalkan beberapa lelaki yang ketinggalan shalat supaya rumah mereka dibakar dengan kayu”.
Dalam sebuah riwayat, Nabi saw. bersabda: “Seandainya di rumah-rumah tidak ada kaum wanita dari ‘anak cucu, maka aku dirikan shalat Isya’, lalu aku suruh para pemudaku membakar apa yang di dalam rumah-rumah itu dengan api”
“Ibnu Umar ra. berkata: “Jika kami tidak melihat seseorang dalam shalat Isya’ dan Shubuh, maka kami berburuk sangka kepadanya”.
Maksudnya para sahabat Nabi saw. mengira dia munafik.
Nabi saw, bersabda: “Barangsiapa di antara kalian mampu untuk menjalankan dua shalat Isya’ dan Shubuh meski dengan merangkak: maka hendaknya dia lakukan”.
Nabi saw. juga bersabda: “Barangsiapa shalat Isya’ dengan jama’ah, maka dia mengambil bagiannya dari Laulatul Qadar”
Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa shalat jama’ah di masjid sampai empat puluh bari . Tanpa tertinggal takbiratul ihram raka’t pertama maka Allah menulis untuknya merdeka dari neraka”
Nabi saw. juga bersabda:
“Barangsiapa wudlu, lalu menuju masjid, lalu shalat sunat dua raka’at sebelum shalat Shubuh, lalu shalat suant, lalu duduk, lalu shalat Shubuh, maka shalatnya di hari itu-ditulis shalat orang yang berbakti. Dan dia ditulis di antara kelompok Allah”.
Nabi saw. bersabda:
“Barangsiapa shalat Shubuh dengan berjama’ah, maka dia menjadi tanggungan Allah. Maka janganlah kalian merusak janji Allah. Barangsiapa membunuh orang yang shalat Shubuh dengan jama’ah, maka dia dicari Allah sampai dia diceburkan ke dalam neraka”.
Karena hadits ini, al-Hajjaj (seorang jenderal yang kejam) tidak mau membunuh orang yang shalat Isya’ dan Shubuh dengan jama’ah. –
Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa berjalan di kegelapan malam menuju masjidmasjid, maka besok di hari kiamat ia bertemu dengan Allah dengan nur (cahaya)”.
Nabi saw. bersabda:
“Kabarkan berita gembira bagi orang-orang yang banyak berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid berupa cahaya yang sempurna di hari kiamat”
Ibnu Mas’ud ra. berkata: “Barangsiapa ingin bertemu dengan Allah sebagai muslim, hendaknya dia segera menjalankan shalat! lima waktu ketika diserukan. Karena sesungguhnya Allah . menyariatkan banyak sunah hidayah untuk Nabi kalian. Sedangkan shalat lima waktu termasuk jalan hidayah.
Jika kalian semua shalat di rumah kalian, maka kalian tidak mengindahkan sunah Nabi kalian, Jika kalian tidak mengindahkan sunah Nabi kalian, maka kalian sesat. Tak ada lelaki yang berwudlu, lalu dia berwudlu dengan baik sesuai syarat dan sunatnya, lalu dia menuju satu di antara masjidmasjid ini untuk berjama’ah, kecuali Allah menulis kebaikan untuk setiap langkahnya, menaikkan derajatnya sebab satu langkahnya dan Allah menghapus keburukan dengan tiap langkah.
Sungguh tidak ada yang tertinggal dari jama’ah, kecuali munafik yang jelas munafiknya”.
Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa wudlu dengan menyempurnakan wudlunya, lalu berjalan menuju Shalat fardlu, lalu shalat fardlu dengan imam, maka dosanya diampuni”.
Yakni dia shalat jama’ah.
Semoga Allah mencurahkan Shaawat dan salam kepada junjungan kita Muhammad, pimpinan makhluk, keluarganya yang suci dan sahabatnya yang memiliki cita-cita tinggi. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Demikian Dorongan (At Targhib) atau Motivasi Sholat Isya dan Shubuh Berjama’ah, Terjemah Kitab Arbau Rosail, semoga dengan adanya terjemahan Kitab Arbau Rosail Lengkap Indonesia dan Pegon ini akan lebih memudahkan kita bagi para santri dan pembaca dalam memahami isi kitab Arbau Rosail buah karya Imam Ahmad bin Zaini Dahlan.
Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Dorongan (At Targhib) atau Motivasi Sholat Isya dan Shubuh Berjama’ah, Terjemah Kitab Arbau Rosail"