Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-61-62 Asmaul Khomsah dan I'rabnya

San3kalongbm.com - Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-61-62 Asmaul Khomsah dan I'rabnya - Dengan menggunakan terjemah Nahwu Wadhih Juz II ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab yang sesuai dengan nama kitabnya Wadhih atau jelas. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.
Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-61-62 Asmaul Khomsah dan I'rabnyaSebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih Juz I yang dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.

Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.

Berikut Kaidah Ke-61-62 Asmaul Khomsah dan I'robnya:
61. Asmaul Khomsah adalah أَبٌ (Ayah), أَخٌ (Saudara), حَمٌ (Sanak Kerabat), فُوْ (Mulut), dan  ذُوْ (Punya). 
62. Asmaul Khamsah itu dirafa'kan dengan wawu, dinasabkan dengan alif dan dijarkan dengan ya' dengan syarat tidak dimudlafkan pada ya mutakallim.

Contoh-Contoh:

  1. Ayah Said datang. 
  2. Ayahmu seorang dokter yang pandai. 
  3. Ayahmu orang yang tegas. 
  4. Mudah-mudahan yang datang itu Abu Muhammad. 
  1. Kami telah mengantarkan ayah Said. 
  2. Orang-orang menghormati ayahmu. 
  3. Semoga ayahmu adalah dokter yang pandai. 
  4. Sesungguhnya ayah Muhammad itu seorang yang mulia.
  1. Kami rela pada ayah Said
  2. Orang-orang Percaya kepada ayahmu 
  3. Orang relaa kepada ayahmu 
  4. Orang-orang berterima kasih kepada ayah Muhammad.

Pembahasan:

Kata أَبٌ pada semua contoh kalimat di atas adalah kata benda (isim): yang dalam tiap-tiap contoh itu ia mudlaf pada kata lain, bukan mudlaf pada ya' mutakallim. Apabila engkau memperhatikannya pada semua susunan kalimat bagian pertama, maka dapat engkau temukan kata itu dirafa kan, karena pada susunan kalimat pertama ia menjadi fa'il, yang kedua menjadi mubtada', yang ketiga menjadi isim kaana dan yang keempat menjadi khabar la'alla. 

Apabila engkau perhatikan pula pada bagian kedua, maka akan engkau lihat ia adalah manshub pada semua kalimat, karena oa sebagai maf'ul bih dalam dua kalimat yang pertama, dan sebagai isim la'alla dan isim inna pada dua kalimat berikutnya.

Apabila engkau perhatikan pada bagian ketiga, maka engkau temukan bahwa dalam semua susunan kalimat ia dijarkan karena didahului oleh huruf jar. 

Jika demikian, apakah tanda rafa', nasab dan jar dalam susunan kalimat di atas? Apabila kita perhatikan kata أَبٌ pada contoh-contoh kalimat pertama ketika ia dirafa'kan, maka kita lihat huruf wawu selalu berada bersamanya dalam semua susunan kalimat. 

Apabila kita perhatikan kata “abun” itu pada contoh-contoh kalimat kedua ketika ia dinasabkan, maka kita lihat huruf alif yang senantiasa berada bersamanya di dalam semua susunan kalimat dan apabila kita perhatikan pada contoh-contoh kalimat bagian ketiga. 

Ketika ia dijarkan, maka kita lihat huruf ya' yang senantiasa berada bersamanya dalam semua susunan kalimat. Kalau demikian, wawu itu harus menjadi tanda rafa' kata ....... alif menjadi tanda nasab dan ya' menjadi tanda jarnya. 

Selain isim di atas, masih ada empat isim lain, hukumnya sama seperti kata-kata ini mengenai i'rabnya dengan wawu, alif dan ya' sebagai tanda rafa', nasab dan jar. 

Empat isim tersebut ialah اَخٌ (saudara), حَمٌ (sanak-sanak kerabat), فُوْ (mulut) dan ذُوْ (punya) dengan syarat hendaklah kata-kata tersebut menjadi mudlaf bagi selain ya' mutakallim. 

Contoh: هَذَا أَخُكَ (ini saudaramu), رَأَيْتُ اَخَاكَ (aku melihat saudaramu) dan seterusnya. Isim-isim ini dinamakan Asmaul Khamsah.


Demikian Kaidah Ke-61-62 Asmaul Khomsah dan I'robnyasemoga dengan membaca dan mempelajari terjemah kaidah-kaidah ke-61-62 yang ada pada kitab Nahwu Wadih Juz 2 ini dapat membantu mempercepat dalam mendalami bahasa Arab.

Untuk pembahsan berikutnya yaitu Kaidah Ke-63-65 Tanda-Tanda Muannats Pada Fi'il

Jika ingin melihat lengkap Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 lengkap ada disini  Kumpulan Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 2

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm

Post a Comment for "Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-61-62 Asmaul Khomsah dan I'rabnya"