Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-76-79 Dhomir Muttasil

San3kalongbm.com - Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-76-79 Dhomir Muttasil - Dengan menggunakan terjemah Nahwu Wadhih Juz II ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab yang sesuai dengan nama kitabnya Wadhih atau jelas. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.
https://www.san3kalongbm.com/2023/07/Kaidah-Ke-76-79-Dhomir-Muttasil.html
Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-76-79 Dhomir MuttasilSebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih Juz I yang dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.

Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.

Berikut Kaidah Ke-76-79 Dhomir Muttasil:

Terjemah Kaidah Ke-76-79 Dhomir Muttasil

76. Dlamir Muttashil adalah dhamir yang tak dapat diucapkan secara menyendiri dan selalu bersambung dengan kata lain.
77. Dlamir-dlamir yang bersambung dengan fi'il serta khusus untuk rafa', yaitu: Ta', alif tatsniyah, wawu jama'ah, nun niswah dan ya' mukhathabah. 
78. Ya' mutakallim, kaf mukhathabah dan ha' ghaib bila bersambung dengan fi'il, maka ia berada di tempat nasab dan bila bersambung dengan isim atau huruf jar, maka ia berada di tempat jar. 
79. Dlamir naa ( نَا ) kadang-kadang berada di tempat rafa', kadang-kadang di tempat nasab dan terkadang di tempat jar. 

Contoh-Contoh:

  1. Saya telah pergi ke Iskandariyah. 
  2. Kami telah pergi ke tempat bermain. 
  3. Belalah kebenaran itu olehmu berdua.
  4. Ikhlaslah kalian dalam beramal. 
  5. Kerjakanlah olehmu (perempuan) kebajikan itu. 
  6. Ibu-ibu mendidik putraputranya. 
  7. Nasihat saudaraku berguna bagiku. 
  8. Gurumu telah memberimu buku. 
  9. Hasan dicintai oleh bapaknya. 
  10. Kerajinan kami berguna bagi kami. 
  11. Ali mengambil surat 1 dariku untukmu. 
  12. Kami mempunyai rumah yang berkebun.

Pembahasan: 

Pada setiap contoh kalimat bagian pertama di atas, terdapat dlamir sebagai kata ganti orang pertama, kedua atau ketiga. 

Contoh: Huruf ta' pada kata " سَافَرْتُ “, alif pada kata اِنْتَصَرَا dan nun pada kata يُهَذِبْنَ

Tiap-tiap contoh pada bagian kedua memuat dua dlamir, نَفَعَنِى seperti ya' pada lafazh اَخِى dan kaf pada lafazh اَعْطَاكَ dan مُعَلِّمُكَ dan lain-lain. 

Apabila engkau telah pahami akan setiap dlamir pada contoh-contoh kalimat di atas, maka apakah engkau (merasakan) perbedaan antara dlamir-dlamir tersebut dengan dlamir-dlamir munfashil ? Ya, antara kedua macam dlamir itu ada perbedaan yang nyata, karena dlamir-dlamir yang di sini bersambung dengan kata-kata yang di sampingnya, dan tidak dapat diucapkan, kecuali kalau bersambung dengan kata-kata lain. Karena itu, maka dinamakan dlamir muttashil. 

Apabila engkau perhatikan sekali lagi contoh-contoh kalimat bagian pertama di atas, maka dapat engkau lihat bahwa diamir pada tiap-tiap kalimat tersebut bersambung dengan fi'il yang berkedudukan, sebagai fa'il bagi fil yang mendahuluinya dan dlamir itu berada di tempat rafa'. 

Apabila engkau teliti contoh-contoh kalimat ini dan kalimat yang menyerupainya, maka dapat engkau temukan, bahwa dlamir-dlamir yang bersambung dengan kata-kata kerja itu serta yang berada di tempat rafa' adalah ta', alif tatsniyah, wawu jama', nun niswah dan ya' mukhathabah.

Apabila engkau perhatikan contoh-contoh bagian kedua, maka akan engkau lihat, bahwa dlamir-dlamir yang ada di situ, yaitu ya' mutakallim, kaf mukhathab, ha' ghaib dan naa. Setiap dlamir dari dlamir-dlamir ini adalah bersambung dengan fi'il sekali, dengan isim sekali dan dengan huruf jar sekali. 

Dlamir yang bersambung dengan fi'il itu adalah maf 'ul bih, contoh ya' pada lafazh نَفَعَنِى dan kaf pada  اَعْطَاكَ lafazh dan ha' pada lafazh يُحِبُهُ , Dlamir yang berada dalam keadaan seperti ini adalah bertempat di tempat nasab. Adapun yang bersambung dengan isim adalah seperti ya' pada lafazh اَخِى Kaf pada lafazh مُعَلِّمُكَ dan ha' pada lafadz اَبُوْهُ    

Dlamir-dlamir tersebut merupakan Mudlaf Ilaih. Karena itu, ia berada di tempat jar. Demikian pula diamir yang bersambung dengan huruf jar, ia adalah bertempat di tempat jar seperti ya' pada lafazh مِنِى dan kaf pada lafazh اِلِيْكَ


Demikian Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-76-79 Dhomir Muttasilsemoga dengan membaca dan mempelajari terjemah kaidah-kaidah ke-76-79 yang ada pada kitab Nahwu Wadih Juz 2 ini dapat membantu mempercepat dalam mendalami bahasa Arab.

Untuk pembahsan berikutnya yaitu Kaidah Ke-80-83 Dhomir Mustatir

Jika ingin melihat lengkap Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 lengkap ada disini  Kumpulan Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 2

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm

Post a Comment for "Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-76-79 Dhomir Muttasil"