Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Dibalik Kisah, Dipecatnya Sang Panglima Perang Khalid bin Walid

San3kalongbm.com -  Dibalik Kisah, Dipecatnya Sang Panglima Perang Khalid bin Walid - Sering kita menjumpai jika seseorang dipecat itu dikarenakan dianggap kurang cakap, kurang performa di tempat bekerjanya. Namun beda dengan kisah ini unik, seorang panglima yang dicatat para sejarawan dengan Winrate 100%. Tidak ada satu pun pertempurannya yang kalah. Bahkan ia jarang tidur karena selalu memikirkan strategi perang. Tapi justru karena itulah ia di-layoff oleh Umar bin Khattab.
Ya, dialah si keren Khalid bin Walid bin Mughirah dari Bani Makzhum. Tak hanya mampu menghancurkan manusia, Khalid dikisahkan mampu menebas leher jin bernama Uzza. Setelah Fathul Makkah, Rasulullah mengutus Khalid ke wilayah Nakhlah untuk menghancurkan berhala Uzza. Setibanya di sana, Khalid mengira Uzza adalah 3 pohon besar Samurah yang dikelilingi sesajen.

Tanpa berbasa basi, Khalid pun menebang ketiga pohon itu dan melaporkannya pada Nabi. Rasulullah berkata, “Kembalilah, karena engkau belum berbuat apa-apa.” Khalid pun kebingungan dan ia kembali ke Nakhlah. Di sana ia melihat sekelompok orang di tempat sesembahan sedang menghadap gunung dan berseru, “Wahai Uzza, wahai Uzza.”

Khalid dan para sahabat mendatangi puncak gunung, lalu terkejut melihat Uzza adalah sesosok jin perempuan telanjang yang mengurai rambutnya. Ketika ditemui Khalid, Uzza sedang menuangkan debu di atas kepalanya dengan kedua telapak tangannya. Menyaksikan makhluk itu, Khalid langsung menghunuskan pedangnya dan menebas Uzza hingga mati.

Khalid kembali melapor pada Nabi. Saat itu Rasulullah berkata, “Nah, itu baru Uzza.” (HR An Nasa’i) Atas kehebatannya, Khalid kemudian diangkat menjadi panglima dalam setiap peperangan. Pun ketika Rasulullah wafat, Khalid tetap menjadi panglima di era Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq. Hingga di zaman khalifah Umar bin Khattab, Khalid diberhentikan saat sedang memimpin rapat.

Saat itu Khalid memenangkan pertempuran besar melawan Persia. Umat Islam mendapat harta rampasan yang berlimpah dan memperluas wilayah kekuasaan. Para prajuritnya mulai memuji Khalid dan bahkan menyanyikan syair tentang Khalid. Tak lama larut dalam kemenangan, Khalid mulai menyusun strategi perang baru melawan Byzantium (Romawi Timur).

Saat sedang memimpin rapat, Khalid mendapatkan surat perintah dari Umar bin Khatab untuk menyerahkan jabatannya pada Abdullah bin Ubaid.

Setelah menjelaskan strategi perang Byzantium, Khalid pun menemui Umar bin Khattab untuk tabayyun apakah ada kesalahan yang pernah ia lakukan selama menjadi panglima.

Umar menjelaskan, “Sebagai Khalifah aku bertanggung jawab atas akidah umat. Kau adalah pahlawan perkasa yang tak bisa dikalahkan, sehingga rakyat tidak hanya memuji Allah, tetapi juga memujimu. Aku khawatir mereka menjadi syirik.” 

Mendengar itu, Khalid menerima dengan ikhlas dan kembali ke medan pertempuran sebagai prajurit. 

Saat ditanya para sahabat mengapa Khalid masih mau berperang meski dipecat, Khalid menjawab, “Aku bertempur bukan karena Khalifah Umar, tapi aku berjuang karena Allah semata. 
Dulu ketika menjadi panglima, aku selalu memikirkan pasukanku. Kini aku bebas merindukan syahidku.” 
Kendati demikian, ketika Khalid wafat, Umar menangis dan berkata, “Adakah wanita yang sanggup melahirkan laki-laki seperti Khalid?”

Demikian Dibalik Kisah, Dipecatnya Sang Panglima Perang Khalid bin Walid, semoga dengan adanya artikel ini akan menambah wawasan keilmuan kepada kita terkait sifat terpuji yang dimiliki oleh seorang panglima perang yang gagah berani dimasa Rasulullah dan Khalifah Umar bin Khatab.

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm 

Post a Comment for "Dibalik Kisah, Dipecatnya Sang Panglima Perang Khalid bin Walid"