Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-27 & 28 Bab Mabni dan Mu'rob

San3kalongbm.com - Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-27 & 28 Bab Mabni dan Mu'rob - Dengan menggunakan terjemah Nahwu Wadhih Juz II ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab yang sesuai dengan nama kitabnya Wadhih atau jelas. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.

Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-27 & 28 Bab Mabni dan Mu'rob. Sebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih Juz I yang dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.

Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.

Berikut Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-27 & 28 Bab Mabni dan Mu'rob:

27. Kata-kata itu dibagi menjadi dua bagian: Kata yanghuruf akhirnya tetap sama dalam suatu keadaan di semua susunan kalimat mabni; dan kata yang huruf akhirnya berubah, maka dinamakan mu'rob.

28. Semua huruf itu mabni, demikian pula semua fi'il madli dan fi'il amar.

Arti dari Contoh:

1. Berapa banyak kuda di alun-alun?
2. Dengan harga berapa engkau membeli jammu?
3. Berapa kali engkau berjanji, tetapi tidak engkau tepati?
4. Udara itu menjadi segar?
5. Apakah udara itu menjadi segar?
6. Udara itu telah menjadi segar.
7. Berhentilah di tempatmu.
8. Pergilah kemana engkau suka
9. Engkau menetap di tempat berhawa baik
10. Hari kemarin adalah sangat panas
11. Saya berkunjung ke piramida-piramida kemarin
12. Saya telah pergi ke benteng kemarin

Pembahasan:

Apabila engkau perhatikan kata-kata: "  أَيْنَ  "  (di mana), " ذَبْحُ " (menyembelih) dan " مِنْ " (dari) pada contoh-contoh bagian pertama, tentu engkau akan mendapatkan di akhir tiap-tiap kata itu keadaannya tetap sama, ia tidak berubah, sekalipun tempat kata-kata itu di dalam jumlah berubah.

Adapun huruf akhir kata-kata "  أَيْنَ  " (di mana), " ذَبْحُ " (menyembelih), " مِنْ " (dari) pada contoh-contoh kalimat di atas dan selainnya adalah tetap difathahkan: Huruf akhir kata: " مِنْ “ pada contoh-contoh kalimat di atas dan selainnya adalah tetap sukun. 

Di antara kata-kata yang huruf akhirnya tetap dalam satu keadaan, adalah begitu pula di semua fi'il madli dan fi'i amar, tanpa kecuali,.

Apabila engkau perhatikan kata-kata: “ اَلْقُظْنُ " (kapas), " اَلْوَرْدَةُ " (bunga mawar), dan " يُثْمِرُ " (berbuah), pada contoh-contoh bagian kedua, tentu engkau lihat akhir tiap-tiap katanya berubah, dari satu keadaan pada keadaan lainnya, karena berubahnya tempat di dalam jumlah. 

Adapun huruf akhir kata-kata “ اَلْقُظْنُ " (kapas), "  اَلْوَرْدَةُ " (bunga mawar) pada contoh kalimat di atas adalah benar-benar berubah dari ? keadaan rafa' ke nasab, kemudian ke jar. 

Dan kata-kata "  يُثْمِرُ " (berbuah), pada contoh-contoh kalimat di atas adalah berubah pula dari keadaan rafa' ke nasab, kemudian ke jazem. 

Pembahasan pada bab selanjutnya yaitu Terjemah Nahwu Wadhih Juz II Macam-Macam Mabni.

Baca Juga: Terjemah Lengkap Nahwu Wadhih Juz I 

Demikian Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-27 & 28 Bab Mabni dan Mu'rob, semoga dapat dipahami dengan mudah, jika masih mengalami kesulitan dalam memahami Kaidah pada Nahwu Wadhih ini dapat ditanyakan pada kolom komentar di bawah artikel ini, atau bertanya langsung kepada guru Nahwu yang menguasainya.

Jika ingin melihat lengkap Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 lengkap ada disini ⇨ Kumpulan Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 2

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm