Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-49 Jazemnya Fi'il Mudhore'

San3kalongbm.com - Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-49 Jazemnya Fi'il Mudhore' - Dengan menggunakan terjemah Nahwu Wadhih Juz II ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab yang sesuai dengan nama kitabnya Wadhih atau jelas. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.

Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-49 Jazemnya Fi'il Mudhore'. Sebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih Juz I yang dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.

Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.

Berikut Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-49 Jazemnya Fi'il Mudhore':

Di antara huruf-huruf yang dapat menjazemkan satu fi" mudhari'" adalah lammaa dan laamul amri, Yang pertama (lammaa) adalah menunjukkan pada kenafian, sebagaimana lam, tetapi kenafian lammaa berlangsung sampai waktu pembicaraan. Yang kedua (laamul amri) , itu menjadikan fi'il mudhari' mempunyai arti amar (memerintah).

Arti Contoh:

1. Anak itu telah dewasa, tetapi belum terdidik. 
2. Utusan itu telah pergi, tetapi belum kembali. 
3. Raja itu membangun 'istana, tetapi belum ia huni. 
4. Tanaman itu telah baik (jadi), tetapi belum dipanen. 
5. Hendaklah engkau jauhi banyak-banyak bergurau. 
6. Hendaklah Ali membuka jendela.
7. Hendaklah setiap orang memantapkan kerjanya. 
8. Hendaklah anak kecil kalian menghormati orang besar kalian. 

Pembahasan: 

Pada juz pertama telah kita ketahui, bahwa lam dan laa an naahiyah itu menjazemkan satu fi'il saja. Di sini, kita akan membahas huruf-huruf lain yang menjazemkan satu fi'il mudhari', karena itu kami katakan: 

Apabila kita teliti empat contoh yang pertama, niscaya akan kita lihat, bahwa contoh pertama menunjukkan bahwa "anak” itu belum terdidik (berbudi) di waktu lalunya, dan dia tetap begitu terus, hingga tiba saat pembicaraan (sekarang). 

Contoh kalimat kedua menunjukkan, bahwa utusan itu belum kembali di masa lalu dan dia tetap seperti itu sampai pada waktu pembicaraan dan demikian pula pada dua contoh kalimat yang terakhir. Kalau demikian, kita perhatikan akhir daripada empat fi'il mudhari' itu maka kita lihat dia dijazemkan. Karena itu, manakah “kata-kata” yang menunjukkan pada nafinya dengan “lam” tentang arti dan fungsinya. 

Tetapi nafinya “lamma” berlangsung terus hingga saat pembicaraan. 

Apabila kita lihat empat contoh kalimat terakhir, maka kita temukan, bahwa pembicara pada contoh kalimat pertama adalah menyuruh lawan bicara untuk menjauhi banyak bergurau, pada contoh kalimat kedua kita jumpai, bahwa pembicara menyuruh Ali untuk membuka jendela dan pada dua contoh kalimat terakhir, kita jumpai perintah untuk mantap dan membuat modal. 

Dengan demikian fi'il-fi'il mudhari' pada empat contoh terakhir Itu menunjukkan pada kegiatan memerintah. Apabila kita perhatikan akhir fi'il itu, maka kita jumpai bahwa ia dijazemkan. Lalu, apakah yang menunjukkan pada arti perintah? Apa pula yang menjasemkan akhir fi'il-fi'il mudhari' itu? 

Apabila kita teliti maka tak dapat kita jumpai sebabnya, kecuali huruf lam yang terdapat pada fi'il-fi'il tersebut. Karena itu lam ini disebut lamul amri. 

Pembahasan pada bab selanjutnya yaitu Terjemah Nahwu Wadhih Juz II Kaidah Ke-50 Bab Huruf Yang Menjazemkan Dua Fi'il Mudhore'.

Baca Juga: Terjemah Lengkap Nahwu Wadhih Juz I 

Demikian Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-49 Jazemnya Fi'il Mudhore', semoga dapat dipahami dengan mudah, jika masih mengalami kesulitan dalam memahami Kaidah pada Nahwu Wadhih ini dapat ditanyakan pada kolom komentar di bawah artikel ini, atau bertanya langsung kepada guru Nahwu yang menguasainya.

Jika ingin melihat lengkap Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 lengkap ada disini ⇨ Kumpulan Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 2

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm