Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-39 & 40 Bab Isim Maqshur
San3kalongbm.com - Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-39 & 40 Bab Isim Maqshur - Dengan menggunakan terjemah Nahwu Wadhih Juz II ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab yang sesuai dengan nama kitabnya Wadhih atau jelas. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.
Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-39 & 40 Bab Isim Maqshur. Sebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih Juz I yang dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.
Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.
Berikut Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-39 & 40 Bab Isim Maqsur:
Isim maqshur adalah setiap isim yang akhirnya adalah alif lazimahTiga harokat i'rob itu tidak boleh tampak pada akhir isim maqshur
Arti Dari Contoh:
- Pemuda itu selamat dari tenggelam.
- Tongkat itu hilang.
- Saya tertimpa bahaya kecil (gangguan).
- Dia senang melihat saya terserang.
- Saya menyelamatkan pemuda itu dari tenggelam.
- Saya menghilangkan tongkat,
- Saya mencegah gangguan,
- Janganlah suka melihat saya terserang.
- Saya ridla pada pemuda itu.nyala
- Saya bertekan pada tongkat itu,
- Saya selamat dari bahaya kecil.
- Saya menang dari serangan.
Pembahasan:
Kalimat (kata-kata): " أَلْقَى " (pemuda), " الْعَاصَا " (tongkat) " الأَذَى " (bahaya kecil) dan " العِدَى " (serangan) pada contoh-contoh kalimat di atas adalah isim-isim mu'rab, pada akhir tiap-tiap kata itu ada alif yang tetap. Isim-isim ini dan yang serupa dari tiap-tiap isim mu'rab, yang berakhir dengan huruf alif lazimah (tetap), disebut isim yang maqshur.
Apabila engkau perhatikan isim-isim tersebut, maka dapat engkau temukan, bahwa pada bagian pertama isimisim tersebut dirafa'kan, karena menjadi fa'il. Pada bagian kedua dinasabkan, karena tiap-tiap isim itu menjadi maf'ul bih dan pada bagian ketiga ia dijarkan dengan huruf jar: lalu apakah tanda rafa', nasab dan jar kata-kata teersebut?
Kita ketahui, bahwa tanda-tanda asal dari rafa', nasab dan jar adalah dhommah, fathah dan kasrah. Tetapi di sini kita tidak melihat tanda dhommah, fathah dan kasrah itu. Apakah sebabnya demikian?
Sebabnya adalah. karena akhir dari tiap-tiap kata-kata ini adalah alif dan alif itu tidak (dapat) di harakati Karena itu, maka ia tetap sukun dan di takdirkan dengan dhomah dalam keadaan rofa', dengan fathah dalam keadaan nasob, dengan kasrah dalam keadaan jar
Pembahasan pada bab selanjutnya yaitu Terjemah Nahwu Wadhih Juz II Isim Mangkus
Baca Juga: Terjemah Lengkap Nahwu Wadhih Juz I
Demikian Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-39 & 40 Bab Isim Maqshur, semoga dapat dipahami dengan mudah, jika masih mengalami kesulitan dalam memahami Kaidah pada Nahwu Wadhih ini dapat ditanyakan pada kolom komentar di bawah artikel ini, atau bertanya langsung kepada guru Nahwu yang menguasainya.
Jika ingin melihat lengkap Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 lengkap ada disini ⇨ Kumpulan Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 2
Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Terjemah Nahwu Wadhih Juz 2 Kaidah Ke-39 & 40 Bab Isim Maqshur"