Kaidah Ke-14-16 Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Jazemnya Fi'il Mudhore'
San3kalongbm.com - Kaidah Ke-14-16 Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Jazemnya Fi'il Mudhore' - Dengan menggunakan terjemah nahwu wadhih juz 1 ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.
Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Kaidah Ke-14-16 Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Jazemnya Fi'il Mudhore'. Sebagai kaidah yang menjadi lanjutan dalam kitab Nahwu Wadhih dan dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.
Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan sebuah harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.
Berikut Kaidah Ke-14-16 Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Jazemnya Fi'il Mudhore':
Kaidah Ke-14-1614. Fi'il mudhari' dijazmkan jika didahului oleh huruf jazm seperti huruuf berikut: " لَمْ "belum, “ لاَ النهية "Laa dengan makna larangan (jangan), dan “ أَنْ "jika.15. لَمْ dan لا keduanya menjazmkan satu fi'il mudhari. لم menafikan terjadinya perbuatan pada masa lalu (belum) dan لا melarang dari dikerjakan suatu perbuatan (jangan).16. إِنْ menjazmkan dua fi'il dimana fi'il pertama adalah syarat terjadinya fi'il kedua
Artinya :
- Muhammad belum menghafal pelajarannya
- Hujan yang turun belum berhenti
- Seorangpun belum menangkap pencuri
- Jangan kamu makan dalam keadaan kenyang!
- Jangan banyak tertawa!
- Jangan cepat-cepat dalam berjalan!
- Jika kamu buka jendala kamar, udara akan terbaharui (pertukaran udara)
- Jika kamu duduk-duduk di jalan, kamu akan sakit.
- Jika saudara kamu pergi, kamu pergi bersamanya
Pembahasan:
Fi'il mudhari pada setiap contoh di atas didahului oleh salah satu dari dua huruf: “ لَمْ " (belum) dan “ لا "(jangan). Huruf yang pertama menunjukkan atas penafian suatu perbuatan pada waktu yang telah berlalu, adapun huruf kedua adalah pelarangan terhadap lawan bicara untuk mengerjakan suatu perbuatan.
Apabila kamu perhatikan akhir setiap 6 contoh mudhari' pertama yang didahului oleh salah satu dari dua huruf ini, kamu akan mendapatinya dalam keadaan dijazmkan (dalam makna sederhana, disukunkan), akan tetapi jika kamu buang huruf ini, jaku akan mendapatinya dirafa'kaan.
Oleh karena itu kedua huruf ini apabila masuk atas mudhari' maka akan menjazmkan akhir katanya.
Jika kamu perhatikan 3 contoh kedua kamu akan mendapati setiap contoh diatas yang diawali dengan huruf “ إِنْ "mengandung 2 fi'il mudhari yang dijazmkan keduanya. Fi'il pertama adalah syarat bagi fi'il kedua.
Maka membuka jendela pada contoh pertama adalah syarat untuk terbaharui udara. Adapun yang memberi efek syarat dan menjazamkan kedua fi'il dalam setiap dan syarat huruf " اِنْ حَرْفُ شَرْطٍ وَجَزْمٍ ” sebagai disebut ia itu karena oleh" اِنْ ” huruf adalah kalimat jazm. Dinamakan fi'il yang pertama dengan fi'il syarat, dan fi'il yang kedua jawab syarat.
Pembahasan pada bab selanjutnya yaitu Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Rofa'nya Fi'il Mudhore'.
Untuk melihat bab keseluruhan dari Terjemah Nahwu Wadhih Juz I secara lengkap dapat dilihat disini.
Demikian Kaidah Ke-14-16 Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Jazemnya Fi'il Mudhore', semoga dapat dipahami dengan mudah, jika masih mengalami kesulitan dalam memahami Kaidah pada Nahwu Wadhih ini dapat ditanyakan pada kolom komentar di bawah artikel ini, atau bertanya langsung kepada guru Nahwu yang menguasainya.
Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Kaidah Ke-14-16 Terjemah Nahwu Wadhih Juz 1 Jazemnya Fi'il Mudhore'"