Terjemah Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih Juz 1 Jumlah Mufidah
San3kalongbm.com - Terjemah Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih Juz 1 Jumlah Mufidah - Dengan menggunakan terjemah nahwu wadhih kaidah pertama Jumlah Mufidah ini semoga lebih cepat dalam memahami bahasa Arab. Sebab dengan tanpa adanya terjemah terkadang kita masih menemukan beberapa kesulitan saat mempelajarinya.
Terjemah Kaidah Nahwu Wadhih Juz 1 |
Oleh sebab itu, admin San3kalongbm.com akan berbagi kembali tentang Terjemah Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih Juz 1 Jumlah Mufidah. Sebagai kaidah yang menjadi pembuka dalam kitab Nahwu Wadhih dan dibahas sekaligus diulas oleh pengarang kitab Nahwu Wadhih Dr. 'Ali Al-Jarim dan Dr. Mustofa Amin.
Dalam terjemah ini admin bagikan dengan beberapa contoh kalimat dan pembahasan yang singkat, dengan penuh harapan agar lebih mudah untuk dipahaminya.
Berikut Terjemah Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih Juz 1 Jumlah Mufidah:
- Susunan kata yang memberikan faidah / pemahaman yang sempurna disebut jumlah mufidah
- Jumlah Mufidah atau kalimat sempurna tersusun dari dua kata atau lebih sampai dapat dipahami maksudnya
Contoh Kalimat:
Artinya:
- Taman itu bagus
- Matahari terbit
- Ali Mencium Bunga Mawar
- Muhammad memetik bunga
- Ikan hidup di dalam air
- Pohon kurma banyak di Mesir
Apabila kita memperhatikan susunan contoh ke-1 kita akan mendapatinya tersusun dari dua kata, yaitu :
البُسْتَانُ = Taman
جَمِيْلٌ = Indah
Jika kita mengucapkan kata pertama saja “taman” kepada seseorang, maka kita tidak memahami kecuali makna tunggalnya saja, dan pastilah orang yang diajak bicara tidak merasa cukup (akan bertanya lagi, kenapa taman?) begitu juga jika kita ambil kata kedua saja “Indah”. Akan tetapi jika kita rangkai kedua kata ini dan kita ucapkan :
البُسْتَانُ جَمِيْلٌ = Taman itu indah
Kita mampu memahaminya dengan makna yang sempurna, dan kita bisa mengambil faidah dari kalimat itu, yaitu mensifati “taman” dengan sifat “indah”. Oleh karena itu kalimat seperti ini disebut dengan Jumlah Mufidah (Kalimat yang berfaedah).
Dan setiap kalimat yang tersusun dari dua kata seperti ini, maka ia termasuk ke jumlah mufidah begitupun dengan 5 contah sisanya. Dengan ini kamu bisa melihat bahwa satu kata saja tidak akan mencukupkan lawan bicara (akan bertanya lagi maksudnya) oleh karena itu mestilah suatu kalimat tersusun dari dua kata atau lebih sampai bisa dimengerti maksudnya. Adapun contoh:
قُمْ (berdirilah) اِجْلِسْ (duduklah) تَكَلَّمْ (berbicaralah)
Secara dzahir (jelas), hanya ada satu kata, akan tetapi ia termasuk jumlah mufidah, karena lawan bicara pasti mengerti maksud ucapan ini. Sebenarnya untuk kalimat seperti ini tidak tersusun dari satu kata saja, akan tetapi dari dua kata. Salah satunya dilafadzkan yaitu :
قُمْ
dan kata lainnya tidak dilafadzkan yaitu :
اَنْتَ
Yang membuat lawan bicara paham meski tidak disebut (karena makna dari kata perintah adalah berdirilah kamu! Duduklah kamu! Berbicaralah kamu!).
Melihat contoh di atas yang menjadi dasarnya adalah kaidah 1 dan 2 yang sudah admin tuliskan pada awal artikel ini.
Untuk melihat bab keseluruhan dari Terjemah Nahwu Wadhih Juz I secara lengkap dapat dilihat disini.
Demikian Terjemah Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih Juz 1 Jumlah Mufidah, semoga dapat dipahami dengan mudah, jika masih mengalami kesulitan dalam memahami Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih bab Jumlah Mufidah ini dapat ditanyakan pada kolom komentar di bawah artikel ini, atau bertanya langsung kepada guru Nahwu yang menguasainya.
Pembahasan pada selanjutnya yaitu Terjemah Kaidah Ke - 3 Nahwu Wadhih Juz 1 Bagian-Bagian Jumlah.
Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Terjemah Kaidah 1 & 2 Nahwu Wadhih Juz 1 Jumlah Mufidah"