Sighot Muntahal Jumuk, Pengertian, Wazan Serta Contoh-Contohnya
San3kalongbm.com - Sighot Muntahal Jumuk, Pengertian, Wazan Serta Contoh-Contohnya - Jamak dalam ilmu nahwu terdapat perbedaan jika dibandingkan dengan ilmu fiqih. Di dalam ilmu fiqih jumlah dua sudah masuk kategori jamak (jamaah), namun lain halnya dengan ilmu nahwu. Dalam ilmu nahwu jamak adalah sebuah kalimat yang jumlahnya lebih dari dua, atau tiga lebih.
![]() |
Sighot Muntahal Jumu' |
Jenis dan macam jamak dalam ilmu nahwu juga sangat beragam, ada jamak Taksir, jamak Mudzakar Salim, jamak Muanats Salim juga jamak yang lebih banyak lagi yang sering disebut dengan muntahal Jumu' (Jamak paling akhir).
Nah, pada kesempatan kali ini admin akan berbagi informasi tentang Sighot Muntahal Jumu', Pengertian Wazan Beserta Contohnya.
Pengertian Sighot Muntahal Jumu'
Shighat Muntahal Jumu’ termasuk jama’ taksir dan sering kita dengar dengan sebutan isim ghair munsharif. Sebuah isim yang berbentuk jama' yang tidak dapat menerima tanwin. Adapun pengertian dari Shighat Muntahal Jumu’ adalah setiap jama’ taksir yang setelah alif taksir terdapat dua huruf atau tiga huruf yang terdapathuruf sukun pada tengah-tengahnya.
Oleh sebab itu, kalimat isim yang mengikuti wazan shighat muntahal jumu’ tidak boleh bertanwin atau tidak bisa menerima tanwin. Baik itu tanwin fatkhah, dhomah maupun kasroh. Saat dibaca khafadh ujungnya tidak boleh kasrah kecuali ada alif lam atau menjadi diidhafahkan.
Dalam menentukan bentuk jamak yang satu ini tentunya tidak boleh sembarangan harus mengikuti kaidah yang ada, yaitu harus mengikuti beberapa wazan yang ada. Untuk wazan dari sighot muntahal jumu' setidaknya ada 14 wazan yang harus diikuti.
Wazan-Wazan Shighot Muntahal Jumu’
Wazan adalah sebuah ilmu baku atau bentuk pola suatu kalimat yang menjadi panutan pada kalimat setelahnya. Di dalam ilmu shorof wazan biasanya menggunakan rumus fa' fi'il, 'ain fi'il dan lam fi'il.
Berikut wazan atau pola sighot muntahal jumu’ yang julahnya ada 14 macam.
فعَالِلُ – فعَالِيْلُ – أَفَاعِلُ – تَفَاعِلُ – تَفَاعِيْلُ – فَوَاعِلُ – فَوَاعِيْلُ – مَفَاعِلُ – مَفَاعِيْلُ – فيَاعِلُ – فيَاعِيْلُ – يَفَاعِلُ – يَفَاعِيْلُ
Contoh kalimat isim yang termasuk shighot muntahal jumu’:
فعَالِلُ : دَرَاهِمُ (دِرْهَمٌ)
فَعَالِيْلُ : دَنَانِيْرُ (دِيْنارٌ)
أَفَاعِلُ : أفَاضِلُ (أفضَلُ)
أَفَاعِيْلُ : أَسَالِيْبُ (أسْلـُوْبٌ)
تَفَاعِلُ : تَجَارِبُ (تَجْرِبَةٌ)
تَفَاعِيْلُ : تَرَامِيْدُ (تُرْمُوْدَة)
فَوَاعِلُ : نَوَاصِرُ (ناصِرَةٌ)
فَوَاعِيْلُ : طَـَوَاحِيْنُ (طـَحُوْنةٌ)
مَفَاعِلُ : مَسَاجِدُ (مَسْجِدٌ)
مَفَاعِيْلُ : مَصَابيْحُ (مِصْبَاحٌ)
فَيَاعِلُ : صَيَارِقُ (صَيْرَقٌ)
فَيَاعِيْلُ : دَيَاسِيْرُ (دَيْسُوْرٌ)
يَفَاعِلُ : يَحَامِدُ (يَحْمَدٌ)
يَفَاعِيْلُ : يَحَامِيْمُ (يَحْمُوْمٌ)
I’rob Shighot Muntahal Jumu’
Didalam i'robnya sighot muntahal jumu' terkadang memang agak membingungkan, pasalnya i'rob pada sighot muntahal jumu' sedikit berbeda dengan kalimat isim yang lainnya. Karena sighot muntahal jumu' termasuk isim ghair munsharif (yang tidak menerima tanwin), maka ketentuan i’robnya sebagai berikut:
• Saat dibaca rafa’ ditandai oleh dhammah. Contoh: عِنْدِيْ دَرَاهِمُ
• Ketika nashab ditandai oleh fathah. Contoh: إِنَّ عِنْدِيْ دَرَاهِمَ
• Ketika khafadh ditandai dengan fathah. Contoh: عِنْدِيْ قَلِيْلٌ مِنْ دَرَاهِمَ
Shighot muntahal jumu’ ketika dibaca khafadh ditandai dengan kasrah jika terdapat ada alif lam atau diidhafahkan.
Contohnya adalah :
مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا
Demikian penjelasan terkait Sighot Muntahal Jumu', Pengertian Wazan Beserta Contohnya, semoga penjelasan singkat ini dapat membantu menambah wawasan kita tentang Sighot Muntahal Jumu'.
Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Sighot Muntahal Jumuk, Pengertian, Wazan Serta Contoh-Contohnya"