Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Perbedaan La Nahi (Larangan) Dengan La Nafi (Peniadaan)

San3kalongbm.com - Perbedaan La Nahi (Larangan) Dengan La Nafi (Peniadaan) La nahi dan la nafi adalah huruf sama-sama huruf jazam, yang dapat menjazemkan fi'il mudhore'. Jika dalam penggunaan dari kedua huruf initentunya sudah dapat dipahami, namun terkadang dalam prakteknya saat di dalam kalimat kita akan merasa kebingungan. 
Perbedaan La Nahi (Larangan) Dengan La Nafi
Perbedaan La Nahi Dengan La Nafi
Sebenarnya kedua huruf ini sudah lazim kita dengarkan dan sudah kita ketahui fungsinya masing-masing, namun terkadang di dalam prakteknya masih banyak yang kesulitan dalam membedakannya.

Bagaimanakah cara membedakannya ?....yuk langsung saja kita ulas dan bahas pada artikel kali ini Perbedaan La Nahi (Larangan) Dengan La Nafi (Peniadaan).

لا نهى dan لا نفى Pada dasarnya sama dalam bentuk dan fungsinya pada segi i'rob, namun dalam penggunaannya berbeda. Perbedaan tersebut terdiri dari tiga macam, berikut penjelannya.

1. La Nahi لا نهى

La Nahi لا نهى dalam pengertiannya adalah kalimat yang mengandung makna permintaan (permintaan untuk tidak melakukan sesuatu, yang dalam bahasa Indonesianya diartikan dengan kata "jangan").

Jadi setiap kalimat yang diawali dengan La Nahi لا نهى maka akan menjadi sebuah permintaan yang harus ditinggalkan atau tidak boleh dilakukan.

Jika dilihat secara fungsinya La Nahi لا نهى mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. الكلام معها طلب : Kalimat yang mengharapkan sebuah permintaan.
  2. لا تدخلُ الا على الفعل مضارع : Hanya dapat masuk pada fi'il mudhore'
  3. َتجزم الفعلَ امضارع : Menjazemkan fi'il mudhore'
Berikut contohnya:

لاَ تَشْرَبْ وَاقِفًا يَا مُحَمَّدُ : Jangan minum sambil berdiri wahai Muhammad
لاَ تَمْسِ مُسْرِعَا يَا مُحَمَّدُ : Cepatlah wahai Muhammad saat engkau berjalan
لاَ تَكْذِبُوا يَا زَيْدُ : Janganlah engkau bohong wahai Zaid

2. لا نفى La Nafi

لا نفى La Nafi adalah sebuah kalimat yang maknanya adalah memberitakan sesuatu, yaitu meniadakan sesuatu, jika dalam bahasa Indonesia dapat di artikan dengan kata "tidak".

Jadi setiap kalimat yang diawali dengan لا نفى La Nafi maka akan menjadi sebuah berita yang disampaikan akan berubah menjadi tidak ada, atau meniadakan sesuatu.

Jika dilihat secara fungsinya لا نفى La Nafi mempunyai fungsi sebagai berikut:
  1. الكلام معها إخبارٌ : Kalimat yang mengharapkan sebuah permintaan.
  2.   تدخلُ الا على الفعل مضارع  والا سم : Dapat masuk pada fi'il mudhore' kalimat isim
  3. لاَ تجزم الفعلَ امضارع : Tidak dapat menjazaemkan fi'il mudhore'
Berikut contohnya:

مُحَمَّدُ لاَ يَشْرَبُ وَاقِعًا : Muhammad tidak minum  dengan berdiri
مُحَمَّدُ لاَ يَمْشِيْ مُسْرِعَا : Muhammad tidak berjalan dengan cepat
اَلاطَّلاَبُ لاَ يَكْذِبُوْنَ : Murid tidak berbohong
Catatan: La Nafi dapat berupa kalimat fi'il juga dapat berupa kalimat isim.
Demikian informasi tentang Perbedaan La Nahi (Larangan) Dengan La Nafi (Peniadaan), semoga dengan penjelasan yang singkat ini kita akan lebih memahami perbedaan antara la nahi dan la nafi.

Tetap ikuti Situs San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Wallahu A'lam bisowab.....

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm

Post a Comment for "Perbedaan La Nahi (Larangan) Dengan La Nafi (Peniadaan)"