Bab Talak, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far
San3kalongbm.com - Bab Talak, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far. Terjemahan kitab kuning sangat diperlukan sebagai pendamping dalam mempelajari juga memperdalam pengertian-pengertian dalam kitab kuning tersebut.
Bab Talak,Mabadi Fiqih Juz 4 |
Jika kemampuan dalam membaca kitab-kitab klasik yang berbasis pesantren salaf masih kurang, tidak ada salahnya menggunakan terjemahan kitab ini sebagai pendamping kitab kuning yang sedang dipelajari.
Pada artikel yang lalu Terjemah Mabadi Juz 1 - 3 sudah selesai, karena banyaknya tugas admin maka baru kali ini dapat update Bab Talak, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far, Sebagai lanjutan dari terjemah sebelumnya.
Sebagaimana biasa kita jumpai dalam kitab-kitab fiqih bab yanr pertama dibahas yaitu Bab Bersuci atau Thoharoh, seperti halnya pada kitab Mabadi Fiqih Juz 4 ini. Berikut Bab Talak lanjutan Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far.
Baba Talak
الطلاق منابح ولكه أبغض المباحات إلى الله لأنه إيذاء وضرر إلا لجناية منها فيجوز له الطلاق كما يجوز لها الخلع لقوله عالى فإن أطعنكم فلا تبغوا عليهن سبيلا أي لا تطلبوا حيلة للفراق وقال تعالى ولا يخرجن إلا أن يأتين بفاحشة مبينة
Talak itu hukumnya adalah mubah (boleh) tetapi hal itu adalah sesuatu hal yang paling dibenci oleh allah , sebab merupakan perkara yang menyakiti, bahaya, dan bencana sedang menyakiti dan membuat bencana itu tidak di perbolehkan, kecuali dengan adanya suatu pelanggaran dari pihak istri maka boleh bagi suami untuk menceraikannya sebagaimana bolehnya berkhulu’ bagi istri,
Allah berfirman: "Maka jika para istri sudah mentaati kamu semua, hendaknya kamu semua tidak mencari cari jalan (mencari cari alasan atau tipu daya untuk menceraikannya). Allah berfirman lagi: janganlah para istri itu keluar yakni diceraikan oleh suami, kecuali apabila istri istri itu melakukan kekejian yang nyata buktinya.
ألفاظ الطلاق
ألفاظه نوعان : (1) صريحة كطلقتك وفارقتك وسرحتك (2) وكناية كاذهبي واخرجي وانت حرة ولا تقع إلا بية الطلاق (3) لا يقع الطلاق قبل النكاح لقوله صلى الل عليه وسلم لا طلاق إلا بعد نكاح
Lafadz lafadz talak itu ada dua macam yaitu:
- Dengan jelas seperti ucapan “aku menceraikan kamu”,”aku memisahkan diri denganmu”, dan ” aku melepaskan atau membebaskanmu”.
- Dengan sindiran, seperti ucapan “pergilah !“, ”keluarlah kamu dan kamu merdeka”, tetapi dengan ucapan sindiran ini tidak jatuhlah talak itu kecuali dengan disertai niat menceraikan
- Penceraian itu tidak dapat terjadi sebelum adanya pernikahan, karena sabda nabi SAW : tiada talak sebelum adanya pernikahan.
عدد الطلاق
الطلاق مرة أو مرتان ويمس طلاقا رجعميا لقوله تعالى الطلاق مرتان فإمساك بمعروف أو تسريح بإحسان
فمن طلق زوجته طلقة واحدة أو طلقتين بعد الدخول بها يجوز له مراجعتها مل لم تنقض عدتها لقوله تعالى وبعولتهن أحق برديهن في ذلك إن أراداو إصلاحا أي رجعة فإن انقضت عدتها لا تحل له إلا بعقد جيديد
لطلاق ثلاثا يسمى بائنا فمن طلق زوجته ثلاثالا تحل له حتى تنكح زوجا غيره ويطأها لقوله تعالى فإن طلقها فلا تحل له من بعد حتى تمكح زوجا غيره
Hitungan talak:
- Talak itu boleh sekali atau boleh dua kali dan ini yang disebut talak raj’i artinya masih dapat diadakan ruju'(kembali) menjadi suami istri lagi, karena firman Allah yang artinya: talak itu dua kali, maka bolehlah dipegang dengan baik atau dilepaskan dengan cara yang bagus.
- Maka dari itu barang siapa yang menceraikan istrinya sekali atau dua kali ceraian sesudah bersetubuh dengan istrinya itu, bolehlah untuk meruju’nya kembali, selama belum habis masa ‘iddah istrinya itu karena firman Allah: dan suami istri istri itu adalah yang lebih berhak kembali ruju’ dengan mereka dalam waktu sebelum ‘iddahnya, jika kalau mereka semua itu memang berkehendak akan memperbaiki hubungan mereka kembali. tetapi jika telah habis masa ‘iddah perempuan itu maka tidak halal lagi lelaki itu bersetubuh dengan bekas istrinya, kecuali dengan akad nikah yang baru.
- Talak sampai tiga kali itu disebut talak bain .maka barang siapa yang menceraikan istrinya sampai tiga kali, maka tidak halal lagi mengumpulinya sehingga perempuannya itu kawin lagi dengan suami yang lain yakni selain suami yang semula dan suaminya yang baru itu mengumpulinya (menyetubuhinya).
Karena firman Allah; maka jika kalau suami menceraikan istri (sampai tiga kali) maka bagi suami tidak halal lagi sesudah itu sehingga istri itu kawin lagi dengan suami yang lain.
المحلل
من طلق زوجته ثلاثا (طلاقا بائنا ) يحرم عليه أن يأتي لها بمحلل لتجوز له لقله صلى الله عليه وسلم لعن الله المحلل والمحلل له
Muhallil; barang siapa yang telah menceraikan istrinya tiga kali yaitu talak bain, maka haramlah atasnya untuk membuat seorang muhallil, agar supaya ia suami yang menceraikan itu boleh lagi mengawini istri yang diceraikan, karena berdasarkan sabda nabi SAW: Allah melaknat kepada orang yang menjadi muhallil dan orang yang menjadi muhallallah.
الطلاق المحرم
يحرم على الرجل طلاث امرأته في زمن الحيض وفي طهر جامها فيه لقوله تعالى فطلقوهن لعدتهن
العدة العدة نوعان عدة وفاة وعدة طلاق
Talak yang diharamkan: haram atas lelaki menceraikan istrinya di waktu istrinya haid dan pula dalam keadaan suci, yang ia telah menyetubuhinya, karena firman Allah: maka ceraikanlah istri istri itu untuk iddah mereka, maksudnya di waktu iddah atau di waktu sucinya istrinya itu.
عدة الوفاة
هي عدة امرأة توفي عنها زوجها فأن كنت حبلا فعدتها تنتهي بوضع حملها وإن لم تكم حاملا فعدتهاأربع أشهرة وعشرة أايام لفولعتعلى والذين يتوفون منكم ويذرون أزواجا يتربصن بأنفسهن أبعة أشهر وعشرا وقله تعالى واولات الحمال أجلهن أن يطعن حملهن
Iddah wafat yaitu perempuan yang ditinggal mati suaminya, jika kalau perempuan itu sedang hamil maka iddahnya itu menjadi habis apabila setelah melahirkan kandungannya dan jika tidak hamil maka iddah nya ialah empat bulan sepuluh hari.
Berdasarkan firman Allah: orang laki laki yang meninggal dunia diantara kalian semua dan meninggalkan istri maka istri itu wajib menantikan dirinya sebagai iddahnya selama empat bulan sepuluh hari. Allah berfirman lagi: dan orang orang perempuan yang mempunyai kandungan maka waktu iddahnya ialah apabila ia sudah melahirkan kandungannya.
عدة الطلاق
هي عدة المطلقة مرة أبو مرتين فان كانت حاملا فعدتها وضع حملهاوان لم تكم حاملا فان كانت من ذوات الحيض فعدتها ثلاثة قروء وهو الطهر بين الحيضتين لقوله تعالى والمطلقات يتربصن بأنفسهن ثلاثة قروء وان لم تكمن من ذوات الحض فعدتها مضي ثلاثة أشهر لقوله تعالى واللائي يئسن من المحيص من نساءكم غن الرتبتم فعدتهن ثلاثة أشهر والائي لم يحن
Iddah talak: yaitu iddahnya yang diceraikan sekali atau dua kali. Jika perempuan itu hamil maka iddahnya adalah setelah melahirkan kandungan nya dan jika tidak hamil dan termasuk perempuan yang masih haid maka iddahnya ialah tiga kali sucian (suci antara dua haid), berdasarkan firman Allah: dan orang orang perempuan yang diceraikan, maka mereka wajib menantikan dirinya sebagai iddahnya sampai tiga kali sucian.
Tetapi jika perempuan itu tidak termasuk orang haid misalnya masih kecil atau sudah tua yang telah terputus haid nya maka iddahnya ialah habisnya waktu tiga bulan, karena firman Allah: perempuan perempuan yang terputus dari haid dari istrimu apabila kamu meragukan, maka iddah mereka itu tiga bulan, demikian pula perempuan perempuan yang tidak haid karena masih kecil atau yang lainnya.
ما يجب للمعتدة
إن كان طلاقها رجعيا وجب لها السكنى والنفقة وان كان طلاقها بائنا وجب لها السكنى فقط ان لم تكن حاملا فان كانت حاملا جب لها السكنى فقط ان لم تكن حاملا غان كنت حاملا وجب الها السكنى والنفقة لقوله تعالى وان كن اولات حمل فانفقو عليهن حتى يضعن حملهن
Perkara yang wajib dipenuhi oleh suami untuk perempuan yang ber-‘iddah: Jika talaknya raj’i maka wajib bagi suami memberikan untuk istrinya yang dalam iddahnya tadi tempat tinggal dan nafkah, jika talaknya bain maka wajib bagi suami terhadap istrinya yang tidak hamil dalam ‘iddah nya memberikan tempat tinggal saja, maka jika istri itu hamil maka wajib bagi suami memberikan tempat tinggal dan menafkahinya, karena firman Allah; dan jika perempuan perempuan itu mempunyai kandungan, maka berilah nafkah terhadap mereka, sehingga mereka sampai melahirkan.
ما يجب للمعتدة لوفاة
يجب عليها ملازمة مسكنها فلاتخرج الا لعذر لقوله تعالى لا تخرجزهن من بيوتهن ولا يخجن الا أن يأتين بفاحشة مبينة
Perkara yang wajib dipenuhi oleh suami terhadap perempuan yang iddah karena wafat: wajib atas perempuan yang masih dalam iddah senantiasa ditempat tinggalnya.
Demikian Bab Talak, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far, Semoga terjemahan kitab mabadi juz 4 ini dapat bermanfaat dalam mempelajari dan memahami kitab mabadi fiqih tersebut.
Untuk mendapatkan bab selanjutnya terjemah mabadi fiqih juz 4 yaitu Warisan yang akan admin bagikan setelah bab ini.
Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Demikian Terjemah lengkap kitab Mabadi Fiqih Juz 4, semoga bermanfaat, Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Bab Talak, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far"