Bab Puasa, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far
San3kalongbm.com - Bab Puasa, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far. Terjemahan kitab kuning sangat diperlukan sebagai pendamping dalam mempelajari juga memperdalam pengertian-pengertian dalam kitab kuning tersebut.
Ilustrasi Puasa, Sumber Pixabay |
Jika kemampuan dalam membaca kitab-kitab klasik yang berbasis pesantren salaf masih kurang, tidak ada salahnya menggunakan terjemahan kitab ini sebagai pendamping kitab kuning yang sedang dipelajari.
Pada artikel yang lalu Terjemah Mabadi Juz 1 - 3 sudah selesai, karena banyaknya tugas admin maka baru kali ini dapat update Bab Puasa, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far, Sebagai lanjutan dari terjemah sebelumnya.
Sebagaimana biasa kita jumpai dalam kitab-kitab fiqih bab yanr pertama dibahas yaitu Bab Bersuci atau Thoharoh, seperti halnya pada kitab Mabadi Fiqih Juz 4 ini. Berikut Bab Puasa lanjutan Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far.
Bab Puasa الصوم
وُجُوْبُ الصَّوْمِ: يَجِبُ الصَّوْمُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ مُكَلَّفٍ مُطِيْقٍ لَهُ إِذَا ثَبَتَتْ رُؤْيَةُ الْهِلَالِ اَوْ اُكْْمَالُ شَعْبَانُ ثَلَاثِيْنَ يَوْمًا لقوله تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُم الصِّيَامَ وقوله تعالى فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمْ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Kewajiban berpuasa: puasa wajib bagi setiap orang islam yang mukalaf yang kuat, jika benar terlihatnya hilal atau sempurnanya bulan Syaban 30 hari, karena firman Allah : wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa, dan firman Allah , jika di antara kalian melihat hilal maka berpuasalah.
ِفُرُوْضُ الصَّوْمِ (1) النِّيَةُ (2) الْاِمْسَاكُ عََنِ الْمُفْطِرَاتِ جَمِيْعَ النَّهَار
Fardlu-fardlu puasa:
- Niat
- Menjauhi perkara yang membatalkan sepanjang hari
ُالْمُفْطِرَاتِ : (1) الْتَقَيُّءُ عَمْدًا (2) وُصُوْلِ عَيْنٍ إِلَى الْجَوْفِ مِنْ أَحَدِ الْمَنَافِذِ وَالرِّدَّةِ وَاْلَحَيْضُ وَالنِّفَاسُ وَالْجِمَاعُ وَالْاِسْتِمْنَاء
Perkara-perkara yang membatalkan :
- Mengeluarkan muntah dengan sengaja.
- Masuknya benda ke dalam tubuh dari salah satu lubang, murtad, nifas, jimak dan 0nani
ُالْأَيَّامُ الَّتِي يَحْرُمُ فِيْهَا الصَّوْمُ : يَحْرُمُ الصَّوْمُ فِيْ يَوْمِ الْعِيْدَيْنِ وَاَيَّامِ التَّشْرِيْقِ وَصَوْمُ يَوْمٍ اَوْ يَوْمَيْنِ قَبْلَ رَمَضَانَ وَكَذَا صَوْم النِّصْفِ الثَّانِي مِنْ شَعْبَانَ اِلَّا اَنْ يُوَافِقَ عَادَةً لَهُ اَوْ يَصِلَهُ بِمَا قَبْلَهُ
Hari-hati yang haram puasa: haram puasa di dua hari raya, dan hari-hari tasyrik, dan puasa sehari atau dua hari sebelum Ramadlan, begitu jika puasa separuh akhir dari bulan Syaban kecuali jika sama dengan kebiasaannya atau menyambung dengan hari sebelumnya.
ِِّالصَوْمُ الْمَكْرُوْهُ كَرَاهَةً تَحْرِيْمٍ هُوَ صَوْمُ يَوْمُ الشَّك
Puasa yang di makruhkan dengan makruh tahrim yaitu puasa hari keraguan.
ُالْاَعْذَارُ الْمُبِيْحَةُ لِلْفِطْرِ:
- الْمَرَضُ فَاِذَا خَافَ الصَّائِمُ زِيَادَةَ مَرْضِهِ اَوْ تَأَخُّرَ شِفَائِهِ اَوْ حُصُوْلَ مَشَقَّةٍ اَفْطَرَ وَعَلَيْهِ الْقَضَاء فَقَطْ
- لْسَّفَرُ فَاِذَا خَافَ الْمُسَافِرُ عَلَى نَفْسِهِ التَّلَفَ أَوْ تَعْطِيْلَ مَنْفَعَةٍ فَالْأَفْضَلُ لَهُ الْفِطْرَ وَعَلَيْهِ الْقَضَاءُ وَاِنْ لَمْ يَخَفْ شَيْئًا مِمَّا ذُكِرَ أَوْ نَحْوِهِ جَازَ لَهُ الْفِطْرُ وَاْلاَفْضَلُ فِي حَقِّهِ الصَّوْمُ
- كِبَرُ السِّنِّ فَالشَّيْخُ الْفَانِي الَّذِيْ لَا يَقْدِرُ عَلَى الصَّوْمِ يَجُوْزُ لَهُ الْفِطْرُ وَعَلَيْهِ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُدٌّ وَمِثْلُهُ الْمَرِيْضُ الَّذِيْ لَا يُرْجَى بُرْؤُهُ وَلَا قَضَاءَ عَلَيْهِمَا
- الْحَيْضُ وَالنِّفَاسُ فَإِذَا حَاضَتِ الْمَرْأَةُ أَوْ نَفِسَتْ وَجَبَ عَلَيْهَا الْفِطْرُ وَالْقَضَاءُ بَعْدَ الطُّهْرِ (5) الْحَامْلُ وَالْمُرْضِعُ اِذَا خَافَتَا عَلَى أَنْفُسِهِمَا وَعَلَى الْوَلَدِ أَفْطَرَتَاوَعَلَيْهِمَا الْقَضَاءُ فَقَطْ وَإِذَا خَاَفَتَا عَلَى الْوَلَدِ فَقَطْ وَجَبَ عَلَيْهِمَا الْقَضَاءُ وَاْلفِدْيَةُ
Uzur-uzur yang memperbolehkan tidak puasa:
- Sakit, jika ia takut puasa itu menambah sakitnya atau lama sembuhnya atau adanya keberatan maka ia boleh tidak puasa, dan ia wajib menyaur(mengganti).
- Musafir, jika seorang musafir takut terhadap dirinya kematian atau cacat maka yang lebih baik baginya adalah tidak puasa, dan ia wajib menyaur(mengganti), dan jika ia tidak takut hal yang telah disebut maka ia boleh tidak puasa, dan yang lebih baik adalah puasa .
- Tua umur. Orang tua yang renta yang tidak mampu berpuasa maka boleh baginya tidak puasa, dan ia wajib bayar fidyah yaitu memberi makan orang miskin setiap harinya 1 mud, dan seperti dia adalah orang yang sakit yang tidak di harapkan sembuhnya
- Haid dan nifas. Jika seorang wanita haid atau nifas maka wajib baginya tidak puasa dan menyaur(mengganti) setelah suci.
- Orang yang hamil dan menyusui, jika takut akan dirinya dan anaknya maka ia tidak puasa dan wajib menyaur(mengganti) saja, dan jika ia takut terhadap anak saja maka ia wajib menyaur(mengganti) dan bayar fidyah
ِالْمُفْطِرُ بِاْلجِمَاعِ : مَنْ أَفْطَرَ بِجِمَاعٍ يَجِبُ عَلَيْهِ الْقَضَاءُ وَالْكَفَّارَةُ وَهِيَ عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَاِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْن فَاِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنًا
Orang yang batal puasa sebab jimak: barang siapa batal puasa sebab jimak maka wajib menyaur(mengganti) dan kafarat yaitu memerdekakan budak yang beriman, jika ia tidak menemui, maka wajib puasa dua bulan yang berturut turut , jika tidak mampu, maka memberi makan 60 orang miskin.
Demikian Bab Zakat, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far, Semoga terjemahan kitab mabadi juz 4 ini dapat bermanfaat dalam mempelajari dan memahami kitab mabadi fiqih tersebut.
Untuk mendapatkan bab selanjutnya terjemah mabadi fiqih juz 4 yaitu Haji yang akan admin bagikan setelah bab ini.
Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Demikian Terjemah lengkap kitab Mabadi Fiqih Juz 4, semoga bermanfaat, Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Bab Puasa, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far"