Bab Haji, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far
San3kalongbm.com - Bab Haji, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far. Terjemahan kitab kuning sangat diperlukan sebagai pendamping dalam mempelajari juga memperdalam pengertian-pengertian dalam kitab kuning tersebut.
Bab Haji Mabadi Fqih Juz 4 |
Jika kemampuan dalam membaca kitab-kitab klasik yang berbasis pesantren salaf masih kurang, tidak ada salahnya menggunakan terjemahan kitab ini sebagai pendamping kitab kuning yang sedang dipelajari.
Pada artikel yang lalu Terjemah Mabadi Juz 1 - 3 sudah selesai, karena banyaknya tugas admin maka baru kali ini dapat update Bab Haji, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far, Sebagai lanjutan dari terjemah sebelumnya.
Sebagaimana biasa kita jumpai dalam kitab-kitab fiqih bab yanr pertama dibahas yaitu Bab Bersuci atau Thoharoh, seperti halnya pada kitab Mabadi Fiqih Juz 4 ini. Berikut Bab Haji lanjutan Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far.
Haji | الحج
ِوُجُوْبُ الْحَجِّ: الْحَجُّ فَرْضُ عَيْنٍ فِِي اْلعُمْرِ مَرَّةً عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ مُكَلَّفٍ حُرٍّ مُسْتَطِيْعٍ وَجَدَ الزَّادَ وَاْلمَاءَ وَالْمُرَكَّبَ مَعَ اَمْنِ الطَّرِيْق وَإِمْكَانِ السَّيْرِ لقوله تعالى وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلًا
Kewajiban Haji: Haji itu fardu ain sehidup sekali bagi setiap muslim yang mukalaf yang merdeka mampu, memiliki ongkos, air, kendaraan serta amannya jalan dan mampu perjalanan, karena firman Allah taala: wajib bagi manusia karena Alah haji baitullah, yaitu seorang yang mampu
أَرْكَانُ الْحَجِّ : أَرْكَانُهُ خَمْسَةٌ
- الْاِحْرَامُ مَعَ النِّيَةِ
- الْوُقُوْفُ بِعَرَفَةَ
- الطَّوَافُ بِِالْبَيْتِ سَبْعًا
- السَّعْيُ بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ
- الْحَلْقُ أَوِ التَّقْصِيْرُ
Rukun-rukun haji: rukun-rukun haji itu ada lima:
- Ihram bersama niat
- Wukuf di Arafah
- Tawaf di baitullah tujuh kali
- Sai di antara sofa dan Marwah
- Menyukur atau memendekkan
وَاجِبَاتُ الْحَجِّ: وَاجِبَاتُهُ خُمْسَةٌ وَهِيَ
- الْاِحْرَامُ مِنَ الْمِيْقَاتِ
- رَمْيُ الْجِمَارِ الثَّلَاثِ
- الْمُبِيْتُ بِمُزْدَلِفَةِ
- الْمُبِيْتُ بِمِنَى لَيَالِيَ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ
- طَوَافُ الْوَدَاعِ
Wajib-wajib haji: wajib-wajib haji itu lima, yaitu:
- Ihram dari miqat
- Melempar jumrah tiga kali
- Bermalam di Muzdalifah
- Bermalam di mina di malam-malam hari tasyrik
- Tawaf wada
ِسُنَنُ الْحَجِّ : سُنَنُهُ كَثِيْرَة ٌمِنْهَا : الْغُسْلُ لِلْإِحْرَامِ وَاْلوُقُوْفُ وَرَمْيُ الْجِمَارِ وَالتَّلْبِيَةُ وَطَوَافُ الْقُدُوْمِ وَالْمُبِيْتُ بِمِنَى لَيْلَةَ الْوُقُوْف بِعَرَفَةَ وَلُبْسَ إِزَارٍ وَرِدَاءٍ أَبْيَضَيْنِ وَالذِّكْرُ وَالْوُقُوْفُ وَالدُّعَاءُ بِالْمَشْعَرِ الْحَرَامِ
Sunah-sunah haji: sunah-sunah haji itu banyak di antaranya: mandi karena ihram dan ihram, melempar jumrah, membaca talbiah, tawaf qudum, bermalam di mina malam wukuf di Arafah, memakai sarung dan selendang yang putih, zikir, wukuf dan doa di masyaril haram.
ُْوُجُوْبُ الْعُمْرَةِ: الْعُمْرَةُ فَرْضُ عَيْنٍ فِي الْعُمْرِ مَرَّةً كَالْحَجِّ وَأَرْكَانُهَا كَأَرْكَانِهِ اِلَّا الْوُقُوْفَ بِعَرَفَةَ
Kewajiban umrah: umrah itu fardu ain sehidup sekali seperti haji. Dan rukun-rukun umrah itu seperti rukun haji kecuali wukuf di Arafah.
مُحَرَّمَاتُ الْحَجِّ : يَحْرُمُ فِي الْحَجِّ عَشْرَةُ أَشْيَاءَ
- لُبْسُ الْمُخِيْطِ
- تَغْطِيَةُ الرَّأْسِ مِنَ الرَّجُلِ وَالْوَجْهِ مِنَ الْمَرْأَةِ
- تَرْجِيْلُ الشَّعْرِ أَوْ حَلْقَهُ
- تَقْلِيْمُ الْأَظَافِرِ
- الطِّيْبُ
- قَتْلُ الصَّيْدِ
- عَقْدُ النَِكَاحِ
- الْوَطْءُ
- الْمُبَاشَرَةُ بِشَهْوَةٍ
- قَطْعُ أَشْجَارِ الْحَرَمِ
Perkara-perkara yang diharamkan saat haji: haram ketika haji tujuh perkara:
- Memakai pakaian yang di jahit
- Menutup kepala bagi seorang laki-laki dan wajah bagi seorang perempuan
- Menyisir rambut atau mencukurnya
- Memotong kuku
- Parfum
- Membunuh hewan
- Akad nikah
- Bersenggam
- Memegang dengan syahwat
- Memotong pohon tanah haram
مَا يَجِبُ بِفِعْلِ الْمُحَرَّمَ: مَنْ فَعَلَ مُحَرَّمًا مِنْ مُحَرَمَاتِ الْحَجِّ وَجَبَ عَلَيْهِ الْفِدْيَةُ اِلَّا عَقْدَ النِّكَاحِ فَإِنَّهُ لاَ فِدْيَةَ فِيْهِ لِأَنَّهُ لَا يَنْعَقِدُ وَالْوَطْءُ وَالصَّيْدُ سَيَأْتِي حُكْمُهُمَا
Perkara yang di bayar sebab melakukan perkara yang di haramkan: barang siapa melakukan perkara yang di haramkan haji maka wajib membayar fidyah kecuali akad nikah, maka akad nikah itu tidak sah. Dan kecuali bersenggam4 dan berburu yang hukumnya akan datang
الْفِدْيَةُ هِيَ ذَبْحُ شَاةٍ أَوْ صَوْمِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ أَوْ إِطْعَامُ ثَلَاثَةُ اَصْوُعٍ لِسِتَّةِ مَسَاكِيْنَ
Fidyah adalah menyembelih kambing atau puasa tiga hari atau memberi makan 3 sho’ untuk 6 orang miskin
حُكْمُ تَرْكِ الرُّكْنِ : مَنْ تَرَكَ رُكْنًا مِنْ أَرْكَانِ الْحَجِّ أَوِ الْعُمْرَةِ أَتَى بِهِ قَبْلَ التَّحَلُّلِ إِلَّا الْوُقُوْفَ بِعَرَفَةَ فَيَتَحَلَّلُ عَنْهُ بِعَمَلِ عُمْرَةٍ وَيَجِبُ عَلَيْهِ الْقَضَاءُ مِنْ دَمِ الْجُبْرَانِ
Hukum meninggalkan rukun: barang siapa meninggalkan rukun dari rukun-rukun haji atau umrah maka ia (harus) melakukannya sebelum tahalul, kecuali wukuf di Arafa, maka ia tahalul dengan perbuatan umrah dan ia wajib menyaur serta dam.
حُكْمُ تَرْكِ الْوَاجِبِ أَوِ السُّنَّةِ : مَنْ تَرَكَ وَاجِبًا مِنْ وَاجِبَاتِ الْحَجِّ يَجِبُ عَلَيْهِ ذَبْحُ شَاةٍ فَإِنْ عَجَرَ فَصَوْمُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ قَبْلَ النَّحْرِ وَسَبْعَةٍ فِي بَلَدِهِ وَمَنْ تَرَكَ سُنَّةً لَا يَلْزَمُهُ بِتَرْكِهَا شَيْءٌ
Hukum meninggalkan perkara wajib atau sunah: siapa yang meninggalkan wajib dari kewajiban haji maka wajib menyembelih kambing, jika ia tidak mampu maka puasa tiga hari sebelum hari raya dan tujuh hari di negaranya, dan siapa yang meninggalkan sunah maka ia tidak wajib suatu apa pun.
الْجِمَاعُ عَمْدًا : الْجِمَاعُ عَمْدًا يُبْطِلُ الْحَجِّ .فَمَنْ جَامَعَ فِي الْحَجِّ قَبْلَ التَّحَلُّلِ وَجَبَ عَلَيْهِ إِتْمَامُهُ وَالْقَضَاءُ وَذَبْحُ بَدَنَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا فَبَقَرَةً فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا فَسَبْعُ شِيَاهٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا ثَمَّنَ الْبَدَنَةَ وَاشْتَرَى بِثَمَنِهَا طَعَامًا فَإِنْ لَمْ يَجِدْهَا صَامَ عَنْ كُلِّ مُدٍّ يَوْمًا
Bersenggama dengan sengaja: jima dengan sengaja itu membatalkan haji, barang siapa yang bersenggama sebelum tahalul maka ia wajib menyempurnakan haji, dan menyaur dan menyembelih unta, barang siapa tidak mendapati unta maka sapi, barang siapa tidak mendapati sapi maka tujuh kambing, barang siapa tidak mendapati tujuh kambing maka ia mengira-ngirakan harga unta dan membeli makanan dengan harga unta, barang siap yang tidak mampu membeli, maka puasa dengan setiap mud satu hari.
الْاِحْصَارُ : هُوَ مَنْعُ الْحَاجِّ أَوِ الْمُعْتَمِرِ عَنْ إِتْمَامِ نُسُكِهِ مِنْ جَمِيْعِ الطُّرُقِ فَيَتَحَلَّلُ الْمَحْصُوْرُ بِدَمٍ فَيَذْبَحُ شَاةً ثُمَّ يَحْلِقُ رَأْسَهُ لقوله تعالى فَإِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ
Terkepung yaitu terhalangnya orang yang haji atau umrah untuk menyempurnakan ibadahnya dari seluruh jalan, orang yang terkepung itu tahalul dengan dam, maka ia menyembelih kambing lalu mencukur rambutnya, karena firman Allah, jika kalian terkepung maka sembelihan yang mudah.
الهَدْىُ : هُوَ مَا يُذْبَحُ مِنَ النَّعَمِ فِي الْحَرَمِ لِلتَّمَتُّعِ أَوِ الْقِرَانِ أَوِ لِتَرْكِ وَاجِبٍ أَوْ لِأَداَءِ نَذْرٍ اَوْ تَطَوُّعِ وَلَا يَجُوْزُ لِصَاحِبِهِ أَنْ يَأْكُلَ مِنْهُ إِلَّا إِذَا كَانَ الْهَدْيُ تَطَوُّعًا
Dam adalah: hewan ternak yang disembelih di haram karena haji tamattu’ atau qiran atau meninggalkan wajib atau karena menjalankan nazar atau kesunahan, dan tidak boleh bagi orang yang menyembelih memakan hewan tersebut, kecuali jika sembelihan itu sunah.
التَّمَتُّعُ : هُوَ الْاِحْرَامُ بِالْعُمْرَةِ فِي أَشْهُرِ الْحَجِّ مِنَ الْمِيْقَاتِ وَبَعْدَ الْفَرَاغِ مِنْهَا يُحْرِمُ بِالْحَجِّ وَعَلَيْهِ الْهَدْيُ لقوله تعالى: فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ
Haji tamatu adalah: ihram dengan umrah di bulan haji dari miqat dan setelah selesai umrah maka ia ihram haji, dan ia wajib menyembelih karena firman Allah : barang siapa bersenang-senang dengan umrah sampai hai maka sembelihan yang mudah , barang siapa yang tidak mendapati maka puasa tiga hari di haji dan tujuh jika kalian kembali.
الْقِرَانُ : هُوَ الْاِحْرَامُ بِالْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ مَعًا وَعَلَيْهِ الْهَدْيُ لقول عائشة رضي الله عنها أَنَّهُ صلى الله عليه وسلم ذَبَحَ عَنْ نِسَائِهِ الْبَقَرَ يَوْمَ النَّحْرِ وَكُنَّ قَارِنَاتٍ
Qiran adalah ihram dengan haji atau umrah bersamaan, dan ia wajib menyembelih karena ucapan Sayyidah Aisyah bahwasanya nabi SAW itu menyembelih sapi untuk istri-istrinya di hari raya, dan mereka itu haji qiran.
مَا يَحْرُمُ بِالْحَرَمِ : يَحْرُمُ قَتْلُ صَيْدِ الْحَرَمِ وَقَطْعُ أَشْجَارِهِ فَمَنْ قَتَلَ صَيْدًا ذَبَحَ مِثْلَهُ نَعَمًا أَوْ تَصَدَّقَ بِطَعَامٍ بِقَدْرِ قِيْمَةِ الصَّيْدِ أَوْ صَامَ عَنْ كُلِّ مُدٍّ يَوْمًا
Sesuatu yang haram di tanah haram: haram membunuh buruan tanah haram dan memotong pepohonannya, barang siapa yang membunuh buruan maka ia menyembelih hewan ternak yang sepertinya atau bersedekah makanan dengan harga hewan buruan, atau puasa setiap satu mud satu hari.
Demikian Bab Haji, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far, Semoga terjemahan kitab mabadi juz 4 ini dapat bermanfaat dalam mempelajari dan memahami kitab mabadi fiqih tersebut.
Untuk mendapatkan bab selanjutnya terjemah mabadi fiqih juz 4 yaitu Kurban yang akan admin bagikan setelah bab ini.
Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Demikian Terjemah lengkap kitab Mabadi Fiqih Juz 4, semoga bermanfaat, Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Bab Haji, Terjemah Kitab Mabadi Fiqih Juz 4 Karya Syaikh Umar Abdi Ja'far"