Bab Puasa Terjemahan Kitab Mabadi Fiqih Juz 3
San3kalongbm.com - Bab Puasa Terjemahan Kitab Mabadi Fiqih Juz 3 - Terjemahan kitab kuning sangat diperlukan sebagai pendamping dalam mempelajari juga memperdalam pengertian-pengertian dalam kitab kuning tersebut. Jika kemampuan dalam membaca kitab-kitab klasik yang berbasis pesantren salaf masih kurang, tidak ada salahnya menggunakan terjemahan kitab ini sebagai pendamping kitab kuning yang sedang dipelajari.
Mabadi Fiqib Bab Puasa |
Puasa الصَّوْمُ
أسئلة: ما الصوم؟ على من يجب؟ متى وقت وجوبه؟ ما المفطرات؟ لمن يباح الفطر؟ على من يجب قضاء الصوم؟ ما سنن الصوم؟ ما حكم المفطر بجماع؟ ما الكفارة؟ ما الأيام التي يحرم فيها الصوم؟ ما الأيام التي يسن فيها الصوم؟ ما حكم الصوم عن الميت؟
الصَّوْمُ: هُوَ الامْتِنَاعُ بِنِيَّةٍ عَنِ المُفْطِرَاتِ جَمِيْعَ النَّهَارِ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ
Puasa, Puasa adalah mencegah diri dengan iringan niat dari melakukan segala hal yang membatalkan
sepanjang hari di bulan Ramadhan.
وُجُوْبُ الصَّوْمِ: يَجِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ مُكَلَّفٍ مُطِيْقٍ لَهُ طَاهِرٍ مِنَ الحَيْضِ وَالنِّفَاسِ
Yang Diwajibkan Berpuasa, Puasa itu diwajibkan atas orang mukallaf, kuat melakukan lagi pula suci dari haid dan nifas.
وَقْتُ الوُجُوْبِ: بِاسْتِكْمَالِ شَعْبَانَ ثَلَاثِيْنَ يَوْماً أوْ بِرُؤْيَةِ هِلَالِ رَمَضَانَ
Saatnya Puasa Diwajibkan, Saat diwajibkan puasa adalah setelah sempurnanya bulan sya’ban yang 30 hari, atau dengan cara melihat masuknya bulan di bulan Ramadhan.
- المُفَطِّرَاتُ هِيَ:
- القَيْءُ عَمْداً
- وُصُوْلُ عَيْنٍ إلَى الجَوْفِ مِنْ أحَدِ المَنَافِذِ
- الِجمَاعُ
- الاسْتِمْنَاءُ
- الحَيْضُ
- النِّفَاسُ
- الرِّدَّةُ
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa, Yaitu :
- Dengan sengaja bermuntah.
- Memasukkan sesuatu kedalam tubuh melalui anggota yang terbuka (dari mulut, kedua telinga dan dubur), selain yang masuk dari kedua mata, demikian pula suntik tidak membatalkan.
- Jima’.
- Mengeluarkan mani dengan sengaja.
- Haid.
- Nifas.
- Murtad (berbalik menjadi murtad).
الَّذِيْنَ يُبَاحُ لَهُمْ الفِطْرُ:
- المَرِيْضُ إذَا خَافَ الضَّرَرَ
- المُسَافِرُ سَفَراً طَوِيْلاً
- الحَامِلُ وَالمُرْضِعُ إذَا خَافَتَا عَلَى أنْفُسِهِمَا أوْ عَلَى وَلَدِهِمَا
- الشَيْخُ وَالعَجُوْزُ العَاجِزَانِ عَنِ الصَّوْمِ
Orang-Orang yang Dibolehkan Tidak Puasa (Dibolehkan Berpuasa),
- Orang sakit yang dikuatirkan tambah berbahaya.
- Orang bepergian dalam jarak perjalanan 80 km, atau lebih.
- Wanita hamil, wanita yang menyusui anak kalau kuatir membahayakan dirinya atau anak yang disusui.
- Orang yang berusia lanjut, baik lelaki maupun perempuan yang tidak mampu berpuasa.
قَضَاءُ الصَّوْمِ: يَجِبُ عَلَىَ مَنْ يُبَاحُ لَهُ الفِطْرُ القَضَاءُ فَقَطْ، إلَّا الحَامِلُ وَالمُرْضِعُ إذَا خَافَتَا عَلَى الوَلَدِ فَقَطْ، فَيَجِبَ عَلَيْهِمَا القَضَاءُ وَالفِدْيَةُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُدُّ طَعَامٍ، واَلشَّيْخُ وَالعَجُوْزُ وَالمَرِيْضُ الَّذِي لَا يُرْجَى شِفَاؤُهُ يُطْعِمُوْنَ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُدُّ طَعَامٍ بَعْدَ كُلِّ يَوْمٍ.
Qadha’nya Puasa, Orang yang diperkenankan tidak berpuasa, wajib mengqadhai puasanya kecuali : Wanita hamil dan yang menyusui anak, jika keduannya kuatir membahayakan anaknya saja, maka kedua orang itu wajib mengqadhai puasa dan membayar fidyah, yaitu untuk setiap harinya sebanyak 1 mud berupa makanan (seperti beras).
Untuk orang yang berusia lanjut, baik lelaki maupun perempuan, juga orang sakit yang tidak mungkin diharapkan sembuhnya, di wajibkan memberi makan setiap harinya (yang ia tidak berpuasa) satu mud makanan sesudah berlakunya hari itu (saat matahari terbenam). Keterangan: 1 mud = 1,25 kati. 1 kati = 6 ons. Jadi 1 mud = 8 ons.
سُنَنُ الصَّوْمِ:
- تَأْخِيْرُ السَّحُوْرِ وَتَعْجِيْلُ الفِطْرِ
- الفِطْرُ عَلَى تَمْرٍ أوْ مَاءٍ
- تَرْكُ الكَلَامِ القَبِيْحِ
- الإكْثَارُ مِنَ الصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ القُرْآنِ
Sunnah-Sunnahnya Berpuasa:
- Menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.
- Berbuka dengan buah kurma atau minum air.
- Menahan diri dari kata-kata buruk.
- Memperbanyak bersedekah dan membaca Al-Qur’an.
المُفْطِرُ بِجِمَاعٍ: يَجِبُ عَلَيْهِ القَضَاءُ وَالكَفَارَةُ.
Orang yang membatalkan puasanya karena melakukan jima’, Orang tersebut wajib mengqadhai puasanya dan juga diwajibkan membayar fidyah.
الكَفَّارَةُ هِيَ: عِتْقُ رَقَبَةٍ مُسْلِمَةٍ، أوْ صِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ غَيْرَ يَوْمِ القَضَاءِ، أوْ إطْعَامُ سِتِّيْنَ مِسْكِيْنَ لِكُلِّ مِسْكِيْنٍ مُدٌّ مِنْ غَالِبِ قُوْتِ بَلَدِهِ.
Kaffarah Yaitu, denda berupa memerdekakan hamba sahaya perempuan yang beragama islam, menjalankan puasa berturut-turut selama dua bulan selain hari yang diperuntukkan guna mengqadhai puasanya, atau memberi makan enam puluh orang miskin, yang setiap orangnya 1 mud dari makanan menurut kebiasaan yang di makan oleh orang yang dinegerinya.
الأيَّامُ الَّتِي يَحْرُمُ فِيْهِ الصَّوْمُ:
- يَوْمُ عِيْدِ الفِطْرِ
- يَوْمُ عِيْدِ الأضْحَى وَأيَّامُ التَّشْرِيْقِ، وَهِيَ الثَّلَاثَةُ الَّتِي بَعْدَهُ
- يَوْمُ الشَّكِّ وَالنِّصْفِ الثَّانِي مِنْ شَعْبَانَ إلَّا أنْ يَصِلَهُ بِمَا قَبْلَهُ
Hari-Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa:
- Hari raya idul fitri.
- Hari raya idul adha dan hari tasyrik, yaitu tiga hari sesudah idul adha.
- Hari syak (hari yang meragukan yakni sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan), hari pertengahan bulan sya’ban kecuali untuk menyempurnakan puasa yang dilakukan sebelumnya.
الأيَّامُ الَّتِي يُسَنُّ صَوْمُهَا: هِيَ يَوْمَ الاثْنَيْنِ وَالخَمِيْسِ مِنْ كُلِّ أسْبُوْعٍ، وَالأيَّامُ البِيْضِ وَهِيَ الثَّالِثَ عَشَرَ وَالرَّابِعَ عَشَرَ وَالخَامِسَ عَشَرَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَالسِّتَّةَ الأيَّامِ الَّتِي تَلِيَ عِيْدَ الفِطْرِ، وَيَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ عَاشُوْرَاءَ مِنْ كُلِّ سَنَةٍ.
Hari-Hari Disunnahkan untuk Berpuasa, Yaitu hari senin dan kamis dari setiap pekan, hari-hari putih yaitu setiap tanggal 13-14-15 pada setiap bulan (menurut bulan Hijriyah) atau biasa yang disebut Hari Purnama, Enam hari yang berupa kelanjutan hari raya idul fitri (puasa enam syawal), Hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), demikian pula dari Asyura (tanggal 10 Muharram) pada setiap tahun.
الصَّوْمُ عَنِ الْمَيِّتِ: مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صَوْمٌ لَمْ يَقْضِهِ بِغَيْرِ عُذْرٍ يُطْعِمُ عَنْهُ وَلِيُّهُ مُدَّ طَعَامٍ لِكُلِّ يَوْمٍ، أوْ يَصُوْمُ عَنْهُ أحَدُ أقَارِبِهِ، وَيَجُوْزُ لِلْأَجْنَبِيِّ أنْ يَصُوْمَ عَنِ المَيِّت بِإذْنٍ مِنْهُ أوْ مِنْ وَلِيِّهِ.
Puasa untuk Orang yang Meninggal, Barangsiapa yang meninggal sedangkan ia masih menanggung hutang puasa yang belum diqadhai, dan bagi orang yang tidak ada alasan yang menyebabkan ia menunda qadha’nya, maka walinya wajib mengeluarkan 1 mud makanan untuk setiap hari yang ia tinggalkan, atau diperbolehkan bagi walinya untuk berpuasa sebagai pengganti atau salah seorang keluarga dari yang meninggal.
Bagi orang lain (yang bukan keluarga) juga dibolehkan mengqadhai bila memperoleh wasiat sebelum meninggalnya atau setelah memperoleh izin dari wali yang meninggal.
Untuk mendapatkan Terjemah Lengkap Mabadi Fiqih Juz 3 mulai dari Pokok-Pokok Islam hingga Bab Syarat Thowaf dan Haji, dapat ikuti tautan Berikut Terjemah Mabadi Fiqih Juz 3 Lengkap.
Demikian Bab Puasa Terjemahan Kitab Mabadi Fiqih Juz 3, Semoga terjemahan kitab mabadi juz 3 ini dapat bermanfaat dalam mempelajari dan memahami kitab mabadi fiqih tersebut.
Untuk mendapatkan bab selanjutnya terjemah mabadi fiqih juz 3 yaitu Bab Haji dan Umrah yang akan admin bagikan setelah bab ini.
Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan terjemah kitab-kitab pesantren salaf. Demikian Terjemah lengkap kitab Mabadi Fiqih Juz 3, semoga bermanfaat, Wallahu A'lam bisowab.....
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Bab Puasa Terjemahan Kitab Mabadi Fiqih Juz 3"