Hadits Ke-37, Tentang Do'a di Dalam Majelis, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah
San3kalongbm.com - Hadits Ke-37, Tentang Do'a di Dalam Majelis, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah - Di dalam majelis ilmu terdapat beberapa keuntungan, diantaranya terkabulnya do'a seseorang yang berada di dalam majelis ilmu tersebut. Bacalah do'a penutup majelis ilmu seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana kisah yang ada pada Hadits Ke-37, Tentang Do'a di Dalam Majelis.
Dari Sahabat Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ فِيْ مَجْلِسٍ فَلَا يَبْرَحَنَّ حَتّٰى يَقُوْلَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ : سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ إِغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَيَّ، إِنْ كَانَ فِيْ مَجْلِسٍ خَيْرٌ كَانَ كَالطَّابِعِ عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ فِيْ مَجْلِسٍ لَغْوٌ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا كَانَ فِيْ ذٰلِكَ الْمَجْلِسِ
Artinya: "Tatkala salah seorang dari kalian duduk di dalam sebuah majlis maka jangan sampai beranjak (pergi) sehingga ia mengucapkan sebanyak 3 kali, "Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau, ampunilah dosaku dan terimalah taubatku". Jika ia ada kebaikan di dalam majlis itu, maka doa itu seperti setempel baginya. Dan jika ada perkara sia-sia di dalam majid itu, maka doa itu menjadi penebus pada dosa yang ada di dalam majlis itu".
_________________
[Dikisahkan] Sesungguhnya pada suatu hari dari beberapa hari, Syekh Abu Yazid Al-Busthami bermunajah kepada Tuhannya, hatinya nyaman, hatinya lunak, dan terbanglah akalnya ke atas Arsy. Lalu ia berkata kepada dirinya sendiri, "Ini adalah tempat Nabi Muhammad SAW, baginda para rasul, barang kali aku menjadi tetangga Beliau di surga".
Ketika Syekh Abu Yazid Al-Busthami telah sadar, diserulah di dalam hatinya sembari mengatakan, "Sesungguhnya seorang hamba fulan Asy-Syekh Al-Imam di negeri ini akan menjadi tetanggamu di dalam surga".
Ketika Syekh Abu Yazid Al-Busthami telah sadar, ia pun pergi untuk mencarinya sehingga ia dapat melihat wajahnya. Ia berjalan 100 farsakh (1) bahkan lebih.
Catatan (1) :
Secara umum, 1 farsakh sepanjang 5 - 5,5 km.
Ketika Syekh Abu Yazid Al-Busthami telah sampai di negeri itu dan bertanya tentang hamba syekh itu, orang-orang pun menjawab, "Mengapa kamu bertanya tentang seorang yang fasik peminum khamr sedangkan kamu seorang yang di wajahnya terdapat tanda-tanda orang-orang yang sholeh ?".
Ketika Syekh Abu Yazid Al-Busthami mendengar perkataan ini, ia merasa menyesal dan bersedih dan ia berkata, "Mungkin saja seruan kala itu berasal dari syetan".
Syekh Abu Yazid Al-Busthami pun hendak pulang ke tanah airnya, kemudian ia berpikir dan berkata (pada diri sendiri), "Aku telah datang ke sini, aku belum melihat wajahnya, dan aku akan kembali ?".
Lalu ia bertanya (pada orang-orang), "Di manakan rumah dan tempatnya ?"
Orang-orang pun memberitahunya sembari berkata, "Sesungguhnya ia tersibukkan dengan minum (khamr) di tempat ini"
Syekh Abu Yazid Al-Busthami pun pergi menuju tempat itu, ia melihat 40 orang yang berkumpul di tempat peminuman, mereka meminum khamr sedangkan si hamba itu duduk di antara mereka.
Ketika Syekh Abu Yazid Al-Busthami melihat keadaan ini, maka ia pulang dalam keadaan putus asa. Lalu si hamba itu menyeru, "Wahai Syekh Abu Yazid, wahai syekh orang-orang islam, mengapa kamu tidak masuk ke dalam rumah ?. Kamu datang kepada kami dari tempat yang jauh dengan susah dan payah untuk mencari tetanggamu di dalam surga, lalu kamu menemukannnya dan kembali secepatnya tanpa ucapan salam, tanpa perkataan, dan tanpa bertemu".
Syekh Abu Yazid Al-Busthami pun merasa bingung dan terheran. Syekh Abu Yazid Al-Busthami berkata kepada dirinya sendiri, "Ini adalah sebuah rahasia, bagaimana ia mengetahui tentang in ?".
Si hamba itu pun berkata, "Wahai syekh, jangan berpikir dan jangan terheran pada Tuhan yang telah mengutusmu kepadaku. Dia telah memberitahuku tentang kedatanganmu, masuklah wahai syekh, dan duduklah bersama kami sesaat".
Syekh Abu Yazid Al-Busthami pun masuk dan duduk di sisinya. Ia bertanya, "Wahai fulan, apa keadaan ini ?".
Si hamba itu pun menjawab, "Bukan merupakan himmah (keinginan dan impian) seseorang untuk memasuki surga sendiri sendiri. Sesungguhnya mereka ada 80 orang fasiq. Aku telah memperjuangkan 40 orang, mereka telah bertaubat, kembali dari kefasikan mereka, dan mereka akan menjadi teman-temanku dan tetanggaku di dalam surga. Dan masih tersisa 40 orang, maka sudah menjadi kewajibanmu untuk memperjuangkan mereka dan mencegah mereka dari keadaan ini karena kedatanganmu".
Ketika mereka mendengar perkataan ini dan mengetahui bahwa syekh ini adalah Syekh Abu Yazid Al-Busthami ra, mereka semua pun bertaubat. Dan jadilah 82 orang yang menjadi teman dan tetangga di dalam surga.
Baca Juga Versi Lengkapnya: Terjemah Kitab Lengkap Mawaidul 'Ushfuriyah Lengkap 40 Hadits dan Hikayat Didalamnya
Demikian Hadits Ke-37, Tentang Do'a di Dalam Majlis, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah. Dengan selesainya membaca artikel pada Hadits ke-37 ini Tentang Do'a Di Dalam Majelis, semoga kita mendapatkan keberkahan di dalam majelis terbut.
Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan lanjutan kisah Terjemah Kitab Mawaidul 'Usfuriyah dengan Hadits Ke-38, Tentang Kisah Umat Yang Wiridan di Neraka.
Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm
Post a Comment for "Hadits Ke-37, Tentang Do'a di Dalam Majelis, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah"