Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Hadits Ke-34, Tentang Keutamaan Jujur, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah

 San3kalongbm.com - Hadits Ke-34, Tentang Keutamaan Jujur, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah - Tiga perkara yang akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT, Tidak pernah berdusta (jujur), tidak berzina, dan tidak pernah mabuk. Seperti yang telah dilakukan oleh Ja'far At-Thayyar. Sebagaimana kisah yang ada pada Hadits Ke-34, Tentang Keutamaan Jujur.
Ilustrasi Jujur(Kebenaran) Sumber:Pixabay
Dari Ali bin Husain, dari kakeknya, dari Rasulullah SAW bersabda :

أَرْبَعُ خِصَالٍ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَمُلَ إِسْلَامُهُ وَلَوْ كَانَ مِنْ قَرْنِهِ إِلَى قَدَمِهِ خَطَايَا : اَلصِّدْقُ وَالشُّكْرُ وَالْحَيَاءُ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

Artinya: "Ada 4 perkara, barang siapa yang mana 4 perkara itu ada di dalam dirinya, maka sempurnalah islamnya meskipun mulai dari ujung kepala hingga telapak kakinya terdapat kesalahan-kesalahan, yaitu jujur, syukur, malu, dan akhlaq yang baik".

____________


[Dikisahkan] sesungguhnya Ja'far At-Thayyar (Yang Bisa Terbang) ra dengan berkah kejujuran dan tiada kebohongannya di seluruh hidupnya, ketika ia hendak dibunuh, Allah Yang Maha Luhur menjadikan baginya 2 sayap hijau yang dihiasi dengan mutiara dan batu yaqut, ia pun terbang dengan kedua sayap itu bersama para malaikat.

Lalu Nabi SAW bertanya pada suatu hari, "Wahai Ja'far, wahai putra Abu Thalib, dengan amal manakah kamu bisa mencapai kemuliaan ini ?".

Ja'far menjawab, "Aku tidak tahu, kecuali aku mencegah 3 perkara, baik dalam keadaan kafir (dulu) maupun dalam keadaan islam".

Nabi SAW bertanya, "Apakah 3 perkara itu ?"

Ja'far menjawab, "Aku tidak berdusta, aku tidak berzina, dan aku tidak mabuk, baik dalam keadaan kafir (dulu) maupun dalam keadaan islam".

Nabi SAW bertanya, "Itu semua adalah perkara haram di dalam islam, dan dengan alasan apakah kamu mencegah ketiga perkara itu dalam keadaan kafir ?".
 
Ja'far pun menjawab dan berkata, "Aku berpikir di dalam perkataan, sesungguhnya orang yang berdusta dalam perkataannya, maka ia dicela (dianggap buruk) di antara para makhluk dan ia pun menjadi malu (terhina). Aku berpikir di dalam zina, sesungguhnya orang yang berzina dengan istriku, anak perempuanku, atau saudara perempuanku, maka itu akan menjadi sebuah aib (kehinaan) bagiku, aku pun tidak mau menanggungnya, demikian pula orang lain pun tidak akan mau menanggungnya, karena itulah aku mencegah zina. Adapun mencegah mabuk, aku melihat setiap makhluk menghendaki jika akal mereka bertambah melebihi orang-orang yang berakal, barang siapa yang meminum dan mabuk maka hilanglah akalnya dan tersibukkan oleh bicara ngelantur dan orang-orang menertawakannya, karena itulah aku mencegah minum (khamr)".

Datanglah Malaikat Jibril sembari berkata, "Benar yang dikatakan Ja'far, Allah menjadikan baginya 2 sayap karena telah mencegah 3 perkara ini". Pendekatan sudah jelas.


Demikian Hadits Ke-34, Tentang Keutamaan Jujur, Terjemah Kitab Mawaidul 'UshfuriyahDengan selesainya membaca artikel pada Hadits ke-34 ini Tentang Keutamaan Jujur, semoga kita mampu meneladani kisah Ja'far At-Thayyar hingga mendapatkan kemuliaan dari Allah yang maha agung.

Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan lanjutan kisah Terjemah Kitab Mawaidul 'Usfuriyah dengan Hadits Ke-35, Tentang Keutamaan Membaca Istighfar Sebelum Tidur.

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm

Post a Comment for "Hadits Ke-34, Tentang Keutamaan Jujur, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah"