Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Hadits Ke-31, Tentang Orang Mukmin Sebagai Paku Bumi, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah

 San3kalongbm.com - Hadits Ke-31, Tentang Orang Mukmin Sebagai Paku Bumi, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah - Dalam hadits ini dikisahkan adanya seorang perampok yang takut kepada Allah SWT dan akhirnya bertaubat. Hingga pada akhirnya mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Sebagaimana kisah yang ada pada Hadits Ke-31, Tentang Orang Mukmin Sebagai Paku Bumi.
Ilustrasi Paku Bumi

Dari Sahabat Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah SAW bersabda :

يَدْفَعُ اللهُ تَعَالٰى البَلَاءَ عَنْ اُمَّتِي بِمَنْ صَلَّى عَمَّنْ لَا يُصَلِّي وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى تَرْكِ الصَّلَاةِ مَا نَظَرَهُمُ اللّٰهُ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَيَدْفَعُ اللّٰهُ تَعَالٰى بِمَنْ يُزَكِّى مِنْ اُمَّتِي عَمَّنْ لَا يُزَكِّي وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى تَرْكِ الزَّكَاةِ مَا نَظَرَهُمُ اللّٰهُ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَيَدْفَعُ اللّٰهُ تَعَالٰى عَنْ اُمَّتِي بِمَنْ يَصُوْمُ عَمَّنْ لَا يَصُوْمُ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى تَرْكِ الصَّوْمِ مَا نَظَرَهُمُ اللّٰهُ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَيَدْفَعُ اللّٰهُ تَعَالٰى عَنْ اُمَّتِي بِمَنْ يَحُجُّ عَمَّنْ لَا يَحُجُّ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى تَرْكِ الْحَجِّ مَا نَظَرَهُمُ اللّٰهُ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَيَدْفَعُ اللّٰهُ تَعَالٰى عَنْ اُمَّتِي بِمَنْ يُجَمِّعُ عَمَّنْ لَا يُجَمِّعُ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى تَرْكِ الْجُمْعَةِ مَا نَظَرَهُمُ اللّٰهُ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَهُوَ قَوْلُهُ تَعَالٰى : وَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَكِنَّ اللّٰهَ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِيْنَ، حَيْثُ عَفَا وَتَجَاوَزَ بِمَنْ يُصَلِّيْ عَمَّنْ لَا يُصَلِّيْ مِنْ اُمَّتِيْ

 Artinya: "Allah Yang Maha Luhur menolak bala' orang yang tidak sholat dari golongan umatku sebab adanya seseorang yang sholat, jikalau para manusia berkumpul untuk meninggalkan sholat, maka Allah tidaklah melihat mereka sekedip matapun (tidak peduli). Allah Yang Maha Luhur menolak bala' orang yang tidak zakat dari golongan umatku sebab adanya seseorang yang zakat, jikalau para manusia berkumpul untuk meninggalkan zakat, maka Allah tidaklah melihat mereka sekedip matapun (tidak peduli). Allah Yang Maha Luhur menolak bala' orang yang tidak berpuasa dari golongan umatku sebab adanya seseorang yang berpuasa, jikalau para manusia berkumpul untuk meninggalkan puasa, maka Allah tidaklah melihat mereka sekedip matapun (tidak peduli). Allah Yang Maha Luhur menolak bala' orang yang tidak haji dari golongan umatku sebab adanya seseorang yang haji, jikalau para manusia berkumpul untuk meninggalkan haji, maka Allah tidaklah melihat mereka sekedip matapun (tidak peduli). Allah Yang Maha Luhur menolak bala' orang yang tidak sholat jum'at dari golongan umatku sebab adanya seseorang yang sholat jum'at, jikalau para manusia berkumpul untuk meninggalkan sholat jum'at, maka Allah tidaklah melihat mereka sekedip matapun (tidak peduli). Dan itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur : Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam (Al-Baqarah : 251). Sekiranya Allah memaafkan dan mengampuni sebab adanya orang yang sholat dari orang yang tidak sholat dari golongan umatku".

_______________________


[Dikisahkan] sesungguhnya Fudhail bin Iyadh ra merupakan perampok (begal). Ia pergi ke suatu arah sekali dan ke suatu arah pada kali lainnya sampai ia dapat merampok orang-orang. Pada suatu malam, ia meletakkan kepalanya di pangkuan anak buahnya, tiba-tiba tampaklah rombongan.

Ketika mereka telah dekat dengan Fudhail bin Iyadh, mereka berhenti dan berkata, "Sesungguhnya Fudhail berada di sini bersama gerombolannya. Bagaimana kita harus berbuat ?".

Berkatalah satu rombongan dan mereka ada 3 rombongan, "Kita harus melempar anak panah. Jika Fudhail kena, maka kita lewat, tetapi jika tidak kena, maka kita kembali".

Lalu salah seorang dari mereka memanah dan membaca Firman Allah Yang Maha Luhur :

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ

Artinya: "Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah" (Al-Hadid : 16).

Lalu menjeritlah Fudhail dengan sekali jeritan, ia tersungkur pingsan. Anak buahnya mengira bahwa sebuah panah telah mengenainya, ia pun mencarinya di sekujur tubuhnya. Ketika sadar, Fudhail berkata, "Panah Allah telah mengenaiku".

Orang kedua pun memanah dan membaca Firmah Allah Yang Maha Luhur :
 
فَفِرُّوْا إِلَى اللّٰهِ ۖ إِنِّيْ لَكُمْ مِنْهُ نَذِيْرٌ مُبِيْنٌ

Artinya: "Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu" (Adz-Dzariyat : 50).

Lalu menjeritlah Fudhail dengan sekali jeritan yang lebih keras daripada jeritan pertama. Anak buahnya pun bergegas mencari panah itu lagi, lalu Fudhail berkata, "Wahai anak buahku, panah Allah telah mengenaiku".

Orang ketiga pun memanah dan membaca Firman Allah Yang Maha Luhur :

وَأَنِيْبُوْا إِلٰى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوْا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

Artinya: "Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)" (Az-Zumar : 54).

Lalu menjeritlah Fudhail dengan sekali jeritan yang lebih keras daripada jeritan pertama dan jeritan kedua. Ia pun berkata pada anak buah dan gerombolannya, "Kalian semua kembalilah (pulanglah), karena sesungguhnya aku menyesal atas sesuatu yang aku telah lalaikan. Telah masuk ke dalam hatiku rasa takut kepada Allah. Lalu aku meninggalkan sesuatu (keburukan) yang mana aku ada di dalamnya".

Fudhail bin Iyadh pun pergi menuju ke arah Kota Mekkah sampai ia telah sampai di dekat daerah Nahrawan. Lalu Raja Harun Ar-Rasyid pun mennyambutnya sembari berkata, "Wahai Fudhail, sesungguhnya aku melihat di dalam mimpi seolah-olah ada orang yang menyeru sedang menyeru dengan suaranya yang keras, ia mengatakan, "Sesungguhnya Fudhail telah takut kepada Allah dan memilih untuk melayani-Nya, maka sambutlah ia"".

Fudhail pun menjerit dengan sekali jeritan dan berkata, "Wahai Tuhanku, dengan kemurahan-Mu dan sifat agung-Mu, Engkau mencintai seorang hamba pendosa yang telah melarikan diri dari-Mu sejak 40 tahun".


Demikian Hadits Ke-31, Tentang Orang Mukmin Sebagai Paku Bumi, Terjemah Kitab Mawaidul 'UshfuriyahDengan selesainya membaca artikel pada Hadits ke-31 ini Tentang Orang Mukmin Sebagai Paku Bumi maka kita akan menyadari, betapa pentingnya seorang mukmin yang tekun beribadah kepada Allah SWT hidup di dunia sebagai Paku Bumi ini.

Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan lanjutan kisah Terjemah Kitab Mawaidul 'Usfuriyah dengan Hadits Ke-32, Tentang Sifat-Sifat Umat Pilihan.

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm

Post a Comment for "Hadits Ke-31, Tentang Orang Mukmin Sebagai Paku Bumi, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah"