Kaidah Ke-Sembilan Belas (19) Qowaidul I'lal Asalnya Lafadz اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ
San3kalongbm.com- Kaidah Ke-Sembilan Belas (19) Qowaidul I'lal Asalnya Lafadz اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ - Sampailah pada bab yang paling akhir dari kaidah Ilmu Saraf yang terdapat pada kitab Qowaidul I'lal. Mulai dari kaidah pertama hingga kaidah ke-sembilan belas. Dalam setiap kaidah admin sajikan dalam bentuk bahasa Indonesia yang sangat sederhana dengan tujuan agar para pembaca dapat dengan mudah untuk memahaminya.
Kaidah Ke-19 Qowaidul I'lal |
Pada kaidah terakhir ini tetap admin lengkapi link-link penjelasan pada bab-bab sebelumnya, agar dapat mempermudah untuk melihat kilas balik pada bab sebelumnya, yaitu bab 1 - 18.
Berikut kaidah qowaidul I'lal ke Sembilan Belas, juga kaidah ke-1 sampai dengan ke-18. Bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:
- Kaidah 1 صَانَ dan بَاعَ
- Kaidah 2 يَبِيْعُ وَ يَقُوْمُ
- Kaidah 3 صَائِنٌ , سَئِرٌ , كِسَاءٌ ,بِنَاءٌ
- Kaidah 4 مَيْوِتٌ dan مَرْمِيٌّ
- Kaidah 5 يَرْمِيْ dan يَغْزُوْ
- Kaidah 6 يُزَكِّيْ asalnya يُزَكِّوُ dan يُعَاطِيْ asalnya يُعَاطِوُ
- Kaidah 7 Lafadz يَعِدُ asalnya يَوْعِدُ
- Kaidah 8 رَضِيَ dan غَازٍ
- Kaidah 9 صُنْ" dan "سِرْ
- Kaidah 10 مَدَّ asalnya مَدَدَ
- Kaidah 11 َآمَن asalnya أَأْمَنَ
- Kaidah 12 أَجَابَ asalnya أَجْوَبَ
- Kaidah 13 تَعَاطِيًا dan Lafadz تَعَادِّيًا
- Kaidah 14 يُوْسِرَ dan Lafadz مُوْسِرٌ
- Kaidah 15 مُصُوْنٌ dan Lafadz مَسِيْرٌ
- Kaidah 16 اِصْطَلَحَ , اِضْطَرَبَ , اِطَّرَبَ اِظَّهَرَ
- Kaidah 17 اِدَّرَأَ , اِذَّكَرَ , اِزْدَجَرَ
- Kaidah 18 اِتَّصَلَ , اِتَّسَرَ اِثَّغَرَ
- Kaidah 19 اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ
Contoh Kaidah Ke-19 |
Mari kita bahas Kaidah Ke-Sembilan Belas yang bersumber dari kitab Qowaidul I'lal Lafadz اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ
إذَا كَانَ فَاءُ تَفَعَّلَ وَتَفَاعَلَ تَاءً أَوْ ثَاءً أوْ دَالاً أوْ ذَالاَ أَوْ زَايًا أوْ سِيْنًا أَوْ شِيْنًا أَوْ صَادًا أَوْ ضَادًا أَوْ طَاءً أَوْ ظَاءً يَجُوْزُ قَلْبُ تَائِهِمَا بِمَا يُقَارِبُهُ فِِي الْمَخْرَجِ ثُمَّ أُدْغِمَتِ اْلاُوْلَى فِي الثَّانِيَّةِ بَعْدَ جَعْلِ أَوَّلِ الْمُتَقَارِبَيْنِ مِثْلَ الثَّانِيْ لِلْمُجَانَسَةِ مَعَ اجْتِلاَبِ هَمْزَةِ الْوَصْلِ لِيُمْكِنَ اْلاِبْتِدَاءُ بِالسَّاكِنِ نَحْوُ اِتَّرَسِ أّصْلُهُ تَتَرَّسَ وَاِثَّاقَلَ أّصْلُهُ تَثَاقَلَ وَاِدَّثَّرَ أّصْلُهُ تَدَثَّرَ واِذَّكَّرَ أّصْلُهُ تَذَكَّرَ وَاِزَّجَّرَ أّصْلُهُ تَزَجَّرَ وَاِسَّمَّعَ أّصْلُهُ تَسَمَّعَ وَاِشَّقَّقَ أصله تَشَقَّقَ وَ اِصَّدَّقَ أّصْلُهُ تَصَدَّقَ وَاِضَّرَّعَ أّصْلُهُ تَضَرَّعَ وَاِظَّهَّرَ أّصْلُهُ تَظَهَّرَ وَاِطَّاهَرَ أّصْلُهُ تَطَاهَرَ
"Bilamana Fa’ Fi’il wazan تَفَعَّلَ dan تَفَاعَلَ berupa huruf ت، ث، د، ذ، ز، س, ش, ص، ض, ط, ظ، maka boleh Ta’ dari kedua wazan tersebut diganti dengan huruf yang mendekati dalam Makhrajnya, kemudian huruf yang pertama di-idghamkan pada huruf yang kedua, demikian ini setelah huruf yang pertama dari kedua huruf yang berdekatan makhrajnya tersebut, dijadikan serupa dengan huruf yang kedua. Berikut memasang Hamzah Washal agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati".
Contoh:
اِتَّرَسِ asalnya تَتَرَّسَ
اِثَّاقَلَ asalnya تَثَاقَلَ
اِدَّثَّرَ asalnya تَدَثَّرَ
ذَّكَّرَ asalnya تَذَكَّرَ
اِزَّجَّرَ asalnya تَزَجَّرَ
اِسَّمَّعَ asalnya تَسَمَّعَ
اِشَّقَّقَ asalnya تَشَقَّقَ
اِصَّدَّقَ asalnya تَصَدَّقَ
اِضَّرَّعَ asalnya تَضَرَّعَ
اِظَّهَّرَ asalnya تَظَهَّرَ
اِطَّاهَرَ asalnya تَطَاهَرَ "
Maksudnya adalah ketika ada kalimat yang mengikuti wazan "تَفَعَّلَ", sedangkan fa' fi'ilnya adalah huruf :
ت، ث، د، ذ، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ
Maka ta'nya boleh diganti dengan huruf yang mendekati di dalam makhrajnya yaitu, huruf tsa' sampai dengan huruf dho' yang sudah disebutkan di atas. Cara menggantikan huruf ta' tadi yaitu berdasarkan huruf dampingannya.
- Nisbat huruf ta' tadi berdampingan dengan huruf tsa', maka harus diganti dengan huruf tsa', sepert lafadz "اِثَّاقَلَ" asalnya adalah lafadz "تَثَاقَلَ"
- Nisbat huruf ta' yang berdampingan dengan huruf dal, maka harus diganti dengan huruf dal, seperti lafadz "اِدَّثَّرَ" asalnya adalah lafadz "تَدَثَّرَ", dan segitu seterusnya.
Jika ta' tadi dijadikan seperti huruf yang kedua, lalu huruf yang diganti harus dimasukkan ke dalam huruf yang kedua sambil mendatangkan hamzah washal untuk memulai huruf mati. Contoh semua tadi, seperti lafadz :
اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ
Asalnya adalah Lafadz
تَتَرَّسَ، تَثَاقَلَ، تَدَثَّرَ، تَذَكَّرَ، تَزَجَّرَ، تَسَمَّعَ، تَشَقَّقَ، تَصَدَّقَ، تَضَرَّعَ، تَظَهَّرَ، تَطَاهَرَ
I'lal Lafadz اِتَّرَسَ
اِتَّرَسَ asalnya تَتَرَّسَ mengikuti wazan تَفَعَّلَ huruf Ta’ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka menjadi تْتَرَّسَ maka Ta’ yang pertama di-idghamkan pada Ta’ yang kedua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan Hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi اِتَّرَسَ
I'lal Lafadz اِثَّاقَلَ
اِثَّاقَلَ asalnya تَثَاقَلَ mengikuti wazan تَفَاعَلَ huruf Ta’ diganti Tsa’ karena berdekatan Makhrojnyamaka menjadi ثَثَاقَلَ kemudian huruf Tsa’ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka menjadi ثَثَاقَلَ maka Tsa’ yang pertama di-idghamkan pada Tsa’ yang kedua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan Hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi اِثَّاقَلَ
Perhatian :
"I’lal dalam Kaidah ke 19 ini cuma bersifat Jaiz atau boleh, bukan suatu ketentuan yang pasti. Sebagai pengalaman bagi kita, karena ini jarang ditemukan. dan yang banyak digunakan adalah berupa bentuk asalnya"
Demikian artikel terkait kaidah qowaidul i'lal yang paling akhir yaitu Kaidah Ke-Sembilan Belas (19) Qowaidul I'lal Asalnya Lafadz اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ Penulis hanya berharap jika terdapat kesalahan itu adalah semata-mata kesalahan dari penulis, jika terdapat kebenarannya berarti semata-mata hanya dari Allah SWT.
Untuk artikel serlanjutnya dapat sobat ikuti blog ini San3kalongbm.com yang selalu memberikan informsai seputar kitab-kitab pesantren dan ilmu alat untuk belajar berbahasa Arab.
Jika masih terdapat kebingunan dalam memahami kaidah-kaidah i'lal atau qowaidul i'lal yang admin bagikan ini, ada baiknya konsultasikan pada guru atau ahlinya, agar lebih mudah untuk memahaminya.
Terimakasih, Wassalam ,,,....San3kalongbm
Post a Comment for "Kaidah Ke-Sembilan Belas (19) Qowaidul I'lal Asalnya Lafadz اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ"