Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Hadits Ke-16, Tentang Keutamaan Surat Al-Ikhlas, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah

San3kalongbm.com - Hadits Ke-16, Tentang Keutamaan Surat Al-Ikhlas, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah - Al-Qur'an adalah bukti nyata mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi melalui Malaikat Jibril. Didalam Al-Qur'an tersebut terdapat beragai macam surat dengan keutamaannya masing-masing. Sebagaimana surat Al-Ikhlas ini yang dikisahkan dan dideritakan dalam Hadits Ke-16, Tentang Keutamaan Surat Al-Ikhlas.
Keutamaan Surat Al-ikhlas
Dari Sahabat Ali bin Abi Thalib, semoga Allah memuliakannya, sesungguhnya ia berkata, Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ إِلٰى آخِرِهَا بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ عَشْرَ مَرَّاتٍ لَمْ يَصِلْ إِلَيْهِ ذَنْبٌ فِيْ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَإِنْ جَهَّدَ الشَّيْطَانُ وَهِيَ سُوْرَةٌ مَكِيَّةٌ وَهِيَ أَرْبَعُ آيَاتٍ وَخَمْسُ عَشْرَةَ كَلِمَةً وَسَبْعَةُ وَأَرْبَعُوْنَ حَرْفًا

 Artinya: "Barang siapa membaca surat "qul huwallahu ahad" sampai akhirnya, setelah sholat fajar (sholat subuh) 10 kali, maka tidak akan sampai padanya sebuah dosa pada hari itu dan meskipun syetan telah berusaha keras (menggodanya). Surat ikhlas ada 4 ayat, 15 kalimat, dan 47 huruf".

Dari Sahabat Ubay bin Ka'ab ra, dari Nabi SAW bersabda :
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ مَرَّةً وَاحِدَةً أُعْطِيَ مِنَ الْأَجْرِ كَمِثْلِ أَجْرِ مِائَةِ شَهِيْدٍ
Artinya: "Barang siapa membaca surat ikhlas satu kali, maka ia akan diberi pahala seperti pahala 100 orang mati syahid".

Dari Sahabat Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ مَرَّةً وَاحِدَةً فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثَ الْقُرْآنِ، وَمَنْ قَرَأَهَا مَرَّتَيْنِ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثَيِ الْقُرْآنِ، وَمَنْ قَرَأَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ، وَمَنْ قَرَأَهَا إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً بَنَى اللّٰهُ تَعَالٰى لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ مِنْ يَاقُوْتَةٍ حَمْرَاءَ
Artinya: "Barang siapa membaca surat "qul huwallahu ahad" satu kali, maka ia seperti membaca sepertiga Al-Qur'an. Barang siapa membacanya 2 kali, maka ia seperti membaca dua pertiga Al-Qur'an. Barang siapa membacanya 3 kali, maka ia seperti membaca seluruh Al-Qur'an. Dan barang siapa membacanya 11 kali, maka Allah Yang Maha Luhur akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga yang terbuat dari batu yaqut merah".


➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢
 
Sebab turunnya surat ini (surat ikhlas), berkatalah Sahabat Ubay bin Ka'ab, Sahabat Jabir bin Abdullah, Abul Aliyah (tabi'in), Asy-Sya'bi (tabi'in), dan Sahabat Ikrimah, semoga Allah Yang Maha Luhur meridloi mereka :

Berkumpullah orang-orang kafir mekkah, mereka adalah 'Amir bin Thufail, Zaid bin Qais, dan lainnya. Mereka datang dan berkata, "Wahai Muhammad, sifatilah Tuhanmu kepada kami, apakah dari emas, perak, besi, atau tembaga ? karena sesungguhnya tuhan kami dari sesuatu seperti ini".
 
Nabi SAW menjawab, "Aku adalah utusan Allah, sesungguhnya tidak ada sesuatu yang menyerupai Allah, dan aku tidak akan mengatakan sesuatu baginya dari arah diriku sendiri (sudut pandang pemikiran pribadi)".

Lalu Allah Yang Maha Luhur menurunkan surat ini dan berfirman :

قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ، اللّٰهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ لَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya : "Katakanlah : "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" (Al-Ikhlas : 1-4).

Sahabat Ibnu Abbas ra berkata, lafadz "الصَّمَدُ" adalah Tuhan yang tidak memiliki perut, Dia tidak makan, dan Dia tidak minum. Jikalau Dia memiliki perut, niscaya dia membutuhkan sesuatu, sedangkan Dia tidak membutuhkan sesuatu, tetapi para Makhluk membutuhkan-Nya. Dikatakan (dalam riwayat lain), lafadz "الصَّمَدُ" artinya tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Dikatakan (dalam riwayat lain), lafadz "لَمْ يَلِدْ" artinya Dia tidak memiliki anak lalu anak itu mewarisi kerajaan-Nya. Lafadz "وَلَمْ يُلَدْ" artinya Dia tidak memiliki ayah (orangtua), lalu Dia mewarisi darinya. Lafadz "لَمْ لَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ" artinya Dia tidak memiliki lawan, tandingan, yang menyerupai, dan seseorang yang dapat menyamai-Nya.

➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢

Dalam sebuah riwayat, sesungguhnya ketika Nabi SAW keluar dari Kota Mekkah, berkumpullah orang-orang kafir mekkah di Darun Nadwah (1) di gang rumah Abu Jahal dan mereka mengatakan, "Barang siapa yang bisa mengembalikan Muhammad kepada kami atau kepalanya, maka kami akan memberinya 100 unta merah yang hitam biji matanya".

Catatan (1) :

Darun Nadwah adalah sebuah rumah atau balai pertemuan para pemuka kafir Quraisy berkumpul untuk membahas beberapa perkara penting, yang didirikan oleh Qushay bin Kilab (Kakek buyut Nabi SAW - Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hisyam bin Abdu Manaf bin Qushay).

Lalu berdirilah seseorang yang bernama Suraqah bin Malik dan berkata, "Aku akan mengembalikannya kepada kalian". Mereka pun menjamin harta-harta ini kepadanya.

Lalu Suraqah bin Malik keluar di belakang (mengejar) Nabi SAW dan mendapati Nabi SAW. Ia pun menghunuskan pedangnya untuk membunuh Nabi SAW. Lalu bumi pun tunduk pada perintah Nabi SAW, Beliau pun memerintah bumi untuk menahannya. 

Tertelanlah kaki kudanya ke dalam bumi sampai lutut, lalu Suraqah bin Malik berkata, "Wahai Rasulullah, aman ... aman". Rasulullah SAW pun berdoa, lalu Allah menyelamatkan Suraqah bin Malik.

Lewatlah sesaat, Suraqah bin Malik menghunuskan pedangnya dan hendak membunuh Nabi SAW. Lalu tertelanlah kaki kudanya ke dalam bumi sampai bumi menelan hingga pusarnya. Lalu Suraqah bin Malik berkata, "Aman ... aku tidak akan melakukan sesuatu setelah ini".

Rasulullah SAW pun berdoa, lalu Allah menyelamatkan Suraqah bin Malik. Ia pun turun dari kudanya dan datang ke hadapan unta Rasulullah SAW. Ia duduk dan berkata, "Wahai Rasulullah, beritahu aku tentang Tuhanmu sekiranya Dia berkuasa melakukan seperti ini, apakah dari emas atau dari perak ?".

Rasulullah SAW pun menundukkan kepalanya sembari diam cukup lama . Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata "Katakan wahai Muhammad :

قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ، اللّٰهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ لَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya: "Katakanlah : "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia" (Al-Ikhlas : 1-4).

Katakan : 

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat" (Asy-Syura : 11).

Lalu Suraqah bin Malik berkata, "Wahai Rasulullah, tampakkanlah (ajarkanlah) islam kepadaku". Rasulullah SAW pun menampakkan, lalu ia memeluk islam dan baiklah keislamannya.

➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢➢

Dikisahkan, sesungguhnya Nabi SAW sedang duduk di pintu kota, tiba-tiba lewatlah jenazah seseorang. Lalu Nabi SAW berkata, "Apakah ia memiliki hutang ?". Para sahabat pun menjawab, "Ia memiliki hutang sebesar 4 dirham".

Lalu Nabi SAW berkata, "Maka sesungguhnya aku tidak akan menyolati orang yang memiliki hutang 4 dirham, lalu ia meninggal dunia dan belum membayarnya".

Turunlah Malaikat Jibril dan berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menyampaikan salam kepadamu dan Dia berkata, "Aku telah mengutus Malaikat Jibril dengan bentuk anak adam (manusia) dan membayar hutangnya". 

Lalu Dia berkata, "Berdirilah lalu sholatilah, karena sesungguhnya ia telah diampuni" dan Dia berkata, "Barang siapa yang menyolati jenazahnya, maka Allah mengampuninya"".
 
Nabi SAW bertanya, "Wahai saudaraku, wahai Malaikat Jibril, dari manakah kemuliaan ini baginya ?". 

Malaikat Jibril pun menjawab, "Karena ia membaca surat "qul huwallahu ahad" sebanyak 100 kali setiap hari. Sesungguhnya di dalam surat itu ada penjelasan tentang sifat-sifat Allah Yang Maha Luhur dan pujian kepada-Nya". 
Allah berkata, barang siapa yang membacanya di seluruh umurnya sebanyak satu kali, maka ia tidak akan keluar dari dunia sehingga ia melihat tempatnya di dalam surga. Terkhusus orang yang membacanya di dalam sholat 5 waktu setiap hari sebanyak sekian kali itu, maka ia akan memperoleh syafaat di hari kiamat dan semua kerabatnya yang tergolong orang yang wajib masuk neraka.

Demikian Hadits Ke-16, Tentang Keutamaan Surat Al-Ikhlas, Terjemah Kitab Mawaidul 'UshfuriyahDengan selesainya membaca artikel pada Hadits ke-16 ini Tentang Keutamaan Surat Ikhlas,semoga kita dapat lebih memahami tentang sifat Allah yang Esa juga asbabun nuzul turunnya surat al-Ikhlas ini.

Tetap ikuti Blog San3kalongbm.com untuk mendapatkan update informasi seputar Religi dan lanjutan kisah Terjemah Kitab Mawaidul 'Usfuriyah dengan Hadits Ke-17, Tentang Tentang Keutamaan Sakit.

Terimakasih, Wassalam .....San3kalongbm

Post a Comment for "Hadits Ke-16, Tentang Keutamaan Surat Al-Ikhlas, Terjemah Kitab Mawaidul 'Ushfuriyah"