Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

Kaidah Pertama Qowaidul I'Lal صَانَ dan بَاعَ

San3kalongbm.com - Kaidah Pertama Qowaidul I'Lal Asal صَانَ dan بَاعَ - Didalam mempelajari ilmu shorof tidak cukup hanya bermodalkan dengan memahami wazan-wazan fi'il saja. Namun harus juga memahami kaidaah-kaidah dalam I'lal. Sebagaimana dengan arti nama kitab itu sendiri, Qowaid adalah bentuk jamak dari Qoidah yang mempunyai arti dasar, alasan, hukum.
Kaidah 1 Asal صَانَ dan بَاعَ
Jika didalam KBBI Kaidah adalah rumusan asas yang menjadi hukum; aturan yang sudah pasti; patokan; dalil. Dengan adanya dalil, patokan azas dan lain sebagainya itu kita dapat dengan mudah untuk mempelajari bahasa Arab.

Dalam Qowaidul I'lal ini terdapat 19 qoidah, maka namanya berubah menjadi jamak Qowaidul I'ilal yang artinya kaidah-kaidah didalam berbahasa Arab. Dari kesemuanya tersebut antara lain:
  1. Kaidah 1 صَانَ dan بَاعَ
  2. Kaidah 2 يَبِيْعُ وَ يَقُوْمُ
  3. Kaidah 3 صَائِنٌ , سَئِرٌ , كِسَاءٌ ,بِنَاءٌ
  4. Kaidah 4 مَيْوِتٌ dan مَرْمِيٌّ
  5. Kaidah 5 يَرْمِيْ dan يَغْزُوْ
  6. Kaidah 6 يُزَكِّيْ asalnya يُزَكِّوُ dan يُعَاطِيْ asalnya يُعَاطِوُ
  7. Kaidah 7 Lafadz يَعِدُ  asalnya يَوْعِدُ
  8. Kaidah 8 رَضِيَ dan غَازٍ
  9. Kaidah 9 صُنْ" dan "سِرْ
  10. Kaidah 10  مَدَّ asalnya مَدَدَ
  11. Kaidah 11  َآمَن asalnya أَأْمَنَ  
  12. Kaidah 12 أَجَابَ asalnya أَجْوَبَ
  13. Kaidah 13 تَعَاطِيًا  dan Lafadz تَعَادِّيًا
  14. Kaidah 14 يُوْسِرَ dan Lafadz مُوْسِرٌ 
  15. Kaidah 15  مُصُوْنٌ dan Lafadz مَسِيْرٌ
  16. Kaidah 16 اِصْطَلَحَ , اِضْطَرَبَ , اِطَّرَبَ  اِظَّهَرَ
  17. Kaidah 17 اِدَّرَأَ , اِذَّكَرَ , اِزْدَجَرَ
  18. Kaidah 18 اِتَّصَلَ , اِتَّسَرَ  اِثَّغَرَ
  19. Kaidah 19  اِتَّرَّسَ، اِثَّاقَلَ، اِدَّثَّرَ، اِذَّكَّرَ، اِزَّجَّرَ، اِسَّمَّعَ، اِشَّقَّقَ، اِصَّدَّقَ، اِضَّرَّعَ، اِظَّهَّرَ، اِطَّاهَرَ
Untuk pembahasan secara terperinci akan admin bahas secara bertahap, step by step, per bab masing-masing, agar tidak menyulitkan saat dalam memahaminya.Khusus pada artikel ini akan admin bagikan Kaidah 1 Qowaidul I'lal صَانَ dan بَاعَ


Mari kita bahas Kaidah Pertama yang berdasarkan dengan kitab Qowaidul I'lal. Asalnya lafad صَانَ dan بَاعَ

 إذَا تَحَرَّكَتِ الْوَاوُ وَالْيَاءُ بَعْدَ فَتْحَةٍ مُتَّصِلَةٍ فِيْ كَلِمَتَيْهِمَا أُبْدِلَتَا آلِفًا مِثْلُ صَانَ أَصْلُهُ صَوَنَ وَبَاعَ أَصْلُهُ بَيَعَ

الإعلال: صان أصله صون على وزن فعل أبدلت الواو ألفا لتحركها بعد فتحة متصلة في لكمتها فصار صان

باع أصله بيع على فعل أبدلت الياء ألفا إلخ

Jika wawu dan ya’ berharokat setelah fathah yang sambung di satu kalimat, maka wawu dan ya’ tersebut diganti alif, seperti soona dan baa’a asal keduanya sowana dan baya’a

صَانَ asalnya صَوَنَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi صَانَ.

بَاعَ asalnya بَيَعَ ikut pada wazan فَعَلَ. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi بَاعَ.

غَزَا asalnya غَزَوَ ikut pada wazan فَعَلَ. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi غزا.

رَمَىْ asalnya رَمَيَ ikut pada wazan فَعَلَ. Ya’ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi رَمَيَ. (Alif pada lafazh رَمَىْ dinamakan Alif Layyinah).

Perlu diperhatikan:
Kaidah ini berlaku pada Wau atau Ya’ dengan Harkah asli. Apabila harkah keduanya bukan asli atau baru, maka tidak boleh dirubah. 
Contoh:  دَعَوُاالْقَوْمَ 

Apabila setelah wawu atau ya’ itu ada huruf mati atau sukun, maka diklarifikasikan sebagai berikut:
Jika Wawu atau Ya’ tersebut bukan pada posisi Lam Fi’il, maka tidak boleh di-I’lal, karena dihukumi seperti Huruf Shahih. 
Contoh: بَيَانٌ, طَوِيْلٌ, خَوَرْنَقٌ.

Jika Wawu dan Ya’ tersebut berada pada posisi Lam Fi’il, maka tetap berlaku Kaidah I’lal ini. 

Contoh يَخْشَوْنَ asalnya يَخْشَيُوْنَ . Namun disyaratkan huruf yg mati/sukun setelah Wawu dan Ya’ tsb bukan huruf Alif dan huruf Ya’ tasydid, maka yang demikian juga tidak boleh di-I’lal. 

Contoh: رَمَيَا, عَلَوِيٌّ, غَزَوَا


Demikian Kaidah Pertama Qowaidul I'Lal صَانَ dan بَاعَ,  Untuk kaidah serlanjutnya dapat sobat ikuti blog ini San3kalongbm.com yang selalu memberikan informsai seputar kitab-kitab pesantren dan ilmu alat untuk belajar berbahasa Arab.

Terimakasih, Wassalam ,,,....San3kalongbm

Post a Comment for "Kaidah Pertama Qowaidul I'Lal صَانَ dan بَاعَ"