Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

San3kalongbm.com Situs Religi, Kitab Pesantren, Kisah dan Tokoh Islam dan Info Update Lainnya

ARTI SEMBAHYANG MENURUT ORANG JAWA

 ARTI SEMBAHYANG MENURUT ORANG JAWA

Assalamu'alaikum Wr. Wb. San3kalong.com- Penggunaan istilah shalat atau sembahyang adalah masalah kebahasaan saja, atau sederhananya masalah kenyaman berbahasa saja. Sebagian kita karena kata sembahyang menggunakan kata yang (dianggap) beraroma Hindu, namun kita nyaman dengan kata shalat yang ternyata beraroma Ibrani-Aramiya.
istockfotho
Masuk dan berkembangnya Islam di Jawa, tidak bisa dilepaskan dengan perjuangan Wali Songo, yang menggunakan pendekatan budaya dalam melaksanakan dakwahnya. Mereka mengajarkan dan membimbing masyarakat tentang berbagai aspek ajaran Islam, salah satunya beribadah.

Pada saat itulah diperkenalkannya istilah ibadah shalat dengan kata sembahyang, agar lebih familiar dalam penuturannya.

Selain sembahyang, sejak zaman Wali Songo itu pula dikenal istilah mengaji, berasal dari bahasa Jawa. Seingat saya, dalam perbendaharaan bahasa Arab, tidak dikenal istilah mengaji; kata yang sepadan boleh jadi adalah kata tadarrus.

Bagaimana orang Jawa kuno sembahyang ? 

Sembahyang berasal dari 2 kata : " sembah " dan " hyang ". 
Sembah artinya menyembah. Hyang adalah kata yang biasa digunakan untuk menyebut entitas yang tinggi, suci, berpengaruh dan sejenisnya. Biasanya Hyang ini digunakan untuk menyebut Tuhan atau dewata.

Orang Jawa Kuno tidak memiliki ritual sembahyang yang ribet. Mereka cukup merutinkan MANEKUNG ( bahasa Jawa kuno untuk meditasi ) dan menyembah yitma ( ruh/ruhani ) dalam diri. 
Karena orang Jawa sadar,bahwa ruhani mereka berasal dari percikan cahaya Tuhan,tempat segala kehadiran, titah,kekuasaan,dan energi Tuhan bersemayam dalam diri manusia. 

Manusia Jawa selalu berlatih untuk " SADAR " sehingga dalam kehidupan sehari-hari mereka selalu selaras dengan titah-titah Tuhan yang dibisikkan dari dalam ruh.
Untuk bisa mendengarkan dan selaras dengan titah2 Tuhan ini diperlukan kondisi hening ( di mana pikiran,perasaan,ego, dan nafsu mengendap semua ). 


Suara dari yitma ini halus, tapi kekuatannya besar. Makanya orang Jawa suka meditasi. 
Kalau meditasi pakai dupa buat wangi-wangiaan/relaksasi. Dan pakai bunga. Fungsinya : biar masuk ke pikiran bawah sadar manusia, kalau manusia dan kehidupan itu indah seperti bunga di hadapannya. Jadi kita selalu berbahagia dan menghargai alam yang cantik ini.

Kondisi mencapai keheningan inilah Kesadaran Murni. Yang sebenarnya juga ada di masing-masing agama, kebudayaan dan filsafat. Hanya istilah dan metodenya saja yang berbeda-beda. Kalau kalian Islam dan belajar Tassawuf, juga pasti diajari meditasi untuk mendengarkan suara qalbu ( lubuk hati tempat ruh ). 

Kristen malah diajarkan untuk selalu terhubung dengan Roh Kudus. Hindu menyebutnya Atman. Buddha biasanya menyebutnya dengan Boddhicitta, atau " kesadaran " gitu aja.


Pada dasarnya, setiap agama, filsafat dan budaya memiliki benang merah yg sama. Andaikan manusia memahami benang merah ini,maka konflik dan peperangan atas nama SARA menjadi tak diperlukan lagi.

Bumi akan dihuni oleh manusia-manusia yang toleran dan kedamaian akan menjadi warna dominan di sini. Agama tak akan lagi laku dijadikan bungkus dan bahan bakar konflik, politik dan peperangan. 

Demikian Arti Sembahyang Menurut Orang Jawa yang admin dapat bagikan, Semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang arti dari sembahyang itu sendiri dan tidak menimbulkan perpecahan di negeri kita Indonesia ini. Maka terciplah kedamaian yang diharapkan oleh seluruh muka bumi ini. 

Terimakasih, tetap kunjungi, like dan share jika bermanfaat San3kalong.com yang selalu update informasi-informasi terkini tentang Religi dan informasi penting lainnya. Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Post a Comment for " ARTI SEMBAHYANG MENURUT ORANG JAWA"